Pengertian, cara kerja, dan contoh affiliate marketing di Indonesia
Affiliate marketing atau pemasaran afiliasi merupakan strategi pemasaran yang beberapa waktu belakangan ini mungkin sudah tak lagi asing di telinga konsumen.
Tak heran, pasalnya affiliate marketing dapat ditemui di berbagai penjuru internet, khususnya media sosial. Orang-orang yang membagikan tautan afiliasi biasanya telah bergabung ke dalam program affiliate marketing agar bisa mendapatkan keuntungan.
Apa itu affiliate marketing?
Affiliate marketing adalah model periklanan di mana perusahaan yang menerapkan program pemasaran ini akan memberikan kompensasi kepada pihak ketiga yang berhasil membawa traffic atau menjual produk atau layanan yang ditawarkan.
Pada dasarnya, affiliate marketing adalah program pemasaran berbayar terhadap kinerja di mana tindakan penjualan dialihdayakan ke jaringan yang lebih luas lagi melalui pihak ketiga yang dikenal juga sebagai affiliate marketer atau afiliator.
Melansir Investopedia, mereka nantinya dapat menerima insentif berupa biaya komisi jika bisa memasarkan produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan.
Sama seperti strategi pemasaran pada umumnya, model pemasaran ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan menciptakan win-win solution bagi kedua belah pihak yang terlibat, yakni merchant serta afiliator.
Sistem unik dan menguntungkan ini tengah populer dewasa ini, terlebih dengan adanya internet dan teknologi yang mempermudah para afiliator untuk mengimplementasikan model ini.
Sementara para afiliator bisa mendapatkan komisi yang dapat dijadikan penghasilan tambahan mereka, pihak merchant bisa memasarkan produk atau layanannya dengan harga yang lebih murah, namun tetap efektif.
Lebih dari itu, mereka dapat sekaligus meningkatkan brand awareness dan memperluas konsumennya. Lalu, bagaimana cara kerja strategi pemasaran yang satu ini?
Baca juga: Live streaming sebagai alat pemasaran yang sedang naik daun
Cara kerja affiliate marketing
Pertama kali dipopulerkan oleh Amazon, affiliate marketing bekerja dengan cara membagikan link atau tautan sebuah produk yang mengarah ke situs tertentu, di mana ketika ada konsumen yang membeli produk melalui tautan tersebut, pemasarnya bisa memperoleh biaya iklan (advertising fee).
Dengan kata lain, perusahaan yang mengadakan program affiliate marketing bisa melacak tautan tersebut melalui analitik internal, sehingga mereka dapat melihat seberapa banyak affiliate marketer atau afiliator itu berhasil menjual produknya.
Misalnya, sebuah merchant e-commerce ingin bisa menjangkau lebih luas lagi shoppers dan pengguna internet dengan mengadakan program ini.
Afiliator bisa menjadi pemilik beberapa situs web atau daftar pemasaran email, artinya semakin banyak daftar situs atau email yang dimiliki seorang afiliator, maka akan semakin luas pula jaringannya.
Affiliate marketer yang direkrut oleh platform tertentu kemudian bisa mempromosikan dan menawarkan produk dari platform e-commerce melalui jaringan mereka, mulai dari menyebarkan iklan banner, teks, mengunggah tautan, sampai mengirim email ke klien.
Dalam hal affiliate marketer yang merupakan firma, biasanya mereka menawarkan produk-produk tersebut melalui artikel, video, sampai gambar untuk menarik perhatian audiens terhadap layanan atau produk.
Kemudian pengunjung situs yang mengklik iklan atau tautan tersebut akan dibawa ke situs e-commerce. Jika mereka melakukan pembelian produk, merchant e-commerce akan memberikan kredit ke akun affiliate marketer tersebut berupa komisi dengan jumlah yang telah disetujui.
Meski begitu, biasanya jumlah komisi yang diterima oleh afiliator tersebut sebesar 5% sampai 10% dari total penjualan.
Baca juga: PR dan pemasaran - mana yang lebih penting di era digital ini?
Contoh affiliate marketing di Indonesia
Di Indonesia sendiri, ada banyak sekali merchant atau e-commerce yang memiliki program affiliate marketing. Namun, berikut ini 3 di antaranya yang paling populer.
1. Shopee
Shopee menjadi salah satu e-commerce terpopuler di Indonesia yang memiliki program pemasaran afiliasi bersama Shopee Affiliate.
Afiliator yang telah mendaftar untuk mengikuti program tersebut bisa memperoleh komisi sebesar 5% sampai 10% yang akan diberikan setiap 2 minggu sekali dari setiap penjualan yang berhasil untuk berbagai kategori produk.
2. Tokopedia
Contoh affiliate marketing di Indonesia selanjutnya adalah Tokopedia dengan program Tokopedia Affiliate, di mana afiliatornya bisa memperoleh komisi hingga 10% serta Rp50 per kunjungan terverifikasi.
Untuk menjadi affiliate marketer Tokopedia, syarat yang perlu dipenuhi ialah kamu cukup menjadi pengguna Tokopedia yang aktif di media sosial. Menariknya, di sini afiliator juga akan mendapatkan akses ke Akademi Kreator Tokopedia untuk mengasah keterampilan secara gratis.
3. Lazada
E-commerce Lazada juga memiliki program affiliate marketing, di mana pemasarnya bisa memperoleh komisi senilai 1,5% sampai 7%, tergantung dari kategori produk yang berhasil terjual.
Namun, agar komisi tersebut bisa dicairkan, afiliator harus berhasil mengumpulkan komisi setidaknya Rp350.000.
Nah, demikian pengertian, cara kerja, sampai contoh affiliate marketing di Indonesia untuk kamu ketahui jika tertarik bergabung dengan program ini untuk memperoleh penghasilan tambahan dengan cara memasarkan produk sebuah merchant melalui internet.
Baca juga: Ketika astrologi menjadi strategi pemasaran