Pertunjukan musikal “Sri Asih 1989” akan kembali dipentaskan di Sukabumi!

Ngajagi Kreasi Nusantara bekerja sama dengan Teaterindo akan kembali mempersembahkan pertunjukan musikal “Sri Asih 1989” pada 27-28 September 2025 di Gedung Juang ‘45 Kota Sukabumi.

Ditulis dan disutradarai oleh Den Aslam dalam bahasa Sunda dan Indonesia, musikal bergenre drama komedi ini terinspirasi dari sejarah tragedi kebakaran Gedung Sri Asih pada 1989 dengan total durasi 100 menit.

Sri Asih ialah kelompok teater asal Sukabumi yang aktif pada 1950-an sampai 1980-an. Teater ini dikenal dengan pementasan bertema komedi horor yang mengangkat cerita-cerita populer di masyarakat saat itu.

Nama teater tersebut diambil dari nama gedung yang digunakan kelompok teater itu. Kelompok teater tradisional ini berhenti sejak kebakaran gedungnya, menyebabkan pada pekerjanya harus berpencar untuk membentuk teater keliling hingga bergabung dengan industri perfilman.

“Sri Asih 1989” menggabungkan dialog, nyanyian, dan tarian untuk mengajak penonton kembali ke Sukabumi era 1980-an. 

Selaras dengan peristiwa yang menjadi inspirasi di balik pementasannya, “Sri Asih 1989” akan mengisahkan seorang anak pekerja teater yang bercita-cita membuat kelompok teaternya sendiri dengan dukungan dari kawan dan lingkungannya meskipun ditentang keluarga.

Baca juga: Teater Keliling siap persembahkan pementasan “Mencari Guru Bangsa”

Menyajikan pertunjukan yang lebih spektakuler

Kehadiran re-run pertunjukan ini bertujuan menjawab antusiasme penonton Sukabumi yang merespons baik pertunjukan sebelumnya.

Nantinya, akan terdapat sejumlah perbedaan pada pementasan “Sri Asih 1989” kali ini, seperti elemen artistik hingga elemen cerita yang dikemas menjadi lebih menarik.

Adapun Pimpinan Produksi “Sri Asih 1989” Vidi Newrockman mengatakan, “Tahun ini kami juga berkolaborasi dengan Ruang Bunyi (Chikita Amanda & Andro Nidji) untuk menggarap salah satu lagu dalam musikal tersebut yang berjudul ‘Berdiri Terbakar’.”

Lagu tersebut akan dinyanyikan oleh Vhal Rasyid dan Nadia Putri Utami untuk kemudian dirilis di berbagai platform musik digital.

Melalui musikal ini, penonton akan diajak mengenal lebih jauh Teater Sri Asih serta fenomena transisi perkembangan teknologi yang berdampak pada industri seni dan hiburan rakyat, yakni dari seni pertunjukan ke film.

Sebanyak 25 aktor dengan rekam jejak cemerlang di dunia kesenian, termasuk aktor senior Sukabumi seperti Dewa Bezena, Syam Firmansyah, Ram Soera’Ay, dan Ebho Ayey, siap memeriahkan pementasan ini.

Selain aktor, pertunjukan ini juga melibatkan musisi dan penyanyi agar memenuhi kadar estetika yang menjadi visinya.

“Informasi mengenai sejarah seni pertunjukan di Sukabumi yang direpresentasikan melalui eksistensi kelompok Sri Asih merupakan upaya mempertajam ingatan kolektif masyarakat Sukabumi tentang fenomena budaya masa lalu sebagai identitas yang dapat dijadikan pijakan dalam rangka pengembangan industri kreatif Sukabumi ke depannya,” demikian penjelasan mengenai teater ini.

Dengan begitu, harapannya seni pertunjukan Sukabumi dapat bersaing dengan kota-kota lain seperti Bandung dan Jakarta, serta melahirkan pertunjukan lain yang tak kalah spektakuler dari musikal ini.