“Mamma Mia! The Musical Re-run 2025” disambut antusias lebih dari 12.000 penonton!

Jakarta Art House kembali mempersembahkan Mamma Mia! The Musical Re-run 2025” pada 21 Mei sampai 1 Juni 2025 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Pertunjukan ini lagi-lagi disambut antusias dan sukses mencatatkan lebih dari 12.000 penonton sepanjang 14 kali pertunjukan, menunjukkan minat publik terhadap teater musikal sekaligus menjadi pencapaian Jakarta Art House yang baru berdiri sejak 2019.

Demi memberikan pengalaman terbaik bagi seluruh penonton, Jakarta Art House melakukan berbagai peningkatan dalam berbagai aspek pertunjukan, baik dari segi artistik maupun non-artistik.

Set pertunjukan bahkan dibuat ulang dari awal untuk menghadirkan pengalaman baru. Kemudian skala produksinya pun naik signifikan dibandingkan dengan pertunjukan pertama yang digelar dua tahun lalu.

“Kita benar-benar all out tahun ini. Latihan dilakukan setiap hari, dari pagi hingga malam seperti pekerja kantoran pada umumnya. Jakarta Art House perlahan beralih dari komunitas menuju standar produksi profesional,” ujar Direktur Produksi Jakarta Art House Aldy Inzhagi, dikutip dari siaran pers, Senin (26/5).

Baca juga: Teater musikal “Tunggulah Aku di Gunung Parang” angkat cerita rakyat asal Sukabumi

Pertama kali gelar teater musikal hingga 14 show!

Adapun ini merupakan kali pertama Jakarta Art House memproduksi musikal besar dengan total 14 show. Selain mencerminkan antusiasme penonton, hal ini turut dilakukan untuk memperkuat ekosistem seni pertunjukan di Indonesia.

“Di usia yang masih sangat muda, kami ingin membuktikan bahwa produksi berskala internasional bisa dibuat di Indonesia, dengan kualitas tinggi oleh talenta lokal,” jelas Produser Eksekutif Jakarta Art House Fadli Hafizan.

Menurutnya, tingginya antusiasme penonton datang dari lagu-lagu ABBA yang memberikan kesan nostalgia. Lagu-lagunya yang hangat dan cerita yang dekat dengan penonton inilah yang dimanfaatkan Jakarta Art House untuk menggelar kembali pertunjukan ini.

Hal serupa juga dirasakan oleh pemeran Sophie Sheridan dalam teater ini, Mutiara Azka, yang merasa bahwa lagu-lagu ABBA terasa seperti pelukan ibu yang memberikan kenyamanan. Oleh sebab itu, bisa menjadi Sophie ialah salah satu mimpinya yang tercapai.

Azka mengatakan, “Aku sekarang sedang melakukan apa yang kusukai, kuselami, dan kudoakan sejak 2015. Ini juga berkat doa dan didikan ibuku. Melalui peran Sophie ini, aku meneruskan mimpi ibuku yang dulu. Aku juga berharap bisa menginspirasi perempuan lain untuk berani bermimpi sepertiku.”

Lebih jauh, tak hanya set dan skala pertunjukan, pada pementasan kali ini Jakarta Art House turut menggelar social experiment yang berisi pengalaman penuh kasih sayang kepada ibu, keluarga, atau sahabat berjudul “Relung Rasa”.

Platform tersebut memungkinkan penonton menyampaikan cinta, maaf, ataupun ungkapan hati terpendam; sehingga pentas kali ini tak hanya menghibur, tetapi juga mengharukan.

Dengan adanya drama musikal ini, Fadli berharap penonton lintas generasi bisa sejenak rehat dari kesibukan dan menyanyi bersama dengan gembira. Suasana kebersamaan yang dihadirkan pun harapannya bisa menyentuh sisi terdalam dari hubungan manusia.

Selain itu, “Mamma Mia! The Musical Re-run 2025” ingin dapat berkontribusi membantu menumbuhkan minat masyarakat terhadap teater musikal dan menjanjikan masa depan cerah bagi industri ini.