19 ribu seniman akan tampil di Pesta Kesenian Bali ke-45

Sebanyak 19.000 seniman akan tampil pada acara Pesta Kesenian Bali ke-45 yang segera dimulai pada Minggu (18/6) dan berlangsung hingga 16 Juli 2023 mendatang.

Melansir Kompas.tv, ribuan seniman yang akan tampil berasal dari sejumlah aliran seni, mulai dari tarian, Gambelan, Wimbakarma, dan sebagainya.

“Tahun ini akan melibatkan 19.000 seniman, baik dari Pulau Bali dan dari luar daerah hingga luar negeri,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, dikutip dari kumparan.com, Jumat (16/6).

Baca juga: Bali bentuk Satgas Tata Kelola Pariwisata untuk awasi perilaku wisatawan

Sebanyak 19.000 seniman akan terlibat secara bergantian

Nantinya, 19.000 seniman tersebut akan terlibat secara bergantian dalam acara yang diselenggarakan selama sebulan itu. 

Akan tetapi, untuk pawai pembukaannya, akan ada 200 seniman di setiap kabupaten dan kota asal Pulau Dewata yang ikut serta.

“Itu total secara keseluruhan seniman yang terlibat selama sebulan. Kan, dibagi tiga formula, kalau pembukaan itu ada pawai dan setiap kabupaten dan kota ada 200 seniman yang terlibat,” ujar Sugiartha dalam wawancara bersama Realita Rakyat.

Adapun Pesta Kesenian Bali ke-45 akan dibuka oleh Presiden ke-5 Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, sejumlah menteri akan hadir dalam pembukaan acara tersebut, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga.

Sebagai informasi, Megawati sebelumnya juga pernah membuka Pesta Kesenian Bali saat masih menjabat sebagai presiden. Pasalnya, ia ialah salah satu tokoh nasional yang peduli terhadap perkembangan Pulau Bali.

Tema Pesta Kesenian Bali ke-45

Untuk temanya sendiri, tahun ini mengusung tema “Segara Kerthi: Prabhanneka Sandhi” yang berarti “Samudra Cipta Peradaban”.

Setiap tahunnya, materi yang diangkat Pesta Kesenian Bali memang berbeda-beda. Meski begitu, hal yang pasti tetap diikuti oleh seniman dari dalam maupun luar Bali.

Tahun lalu, acara tersebut mengusung tema “Danu Kerthi Huluning Amreta” yang bermakna memuliakan air sumber kehidupan.

Terkait tema, Sugiartha menjelaskan, “Kita mengajak masyarakat memuliakan laut dan biar mereka terbiasa menghargai laut, tidak buang sampah ke laut, karena laut itu, kan, sumber peradaban, sumber ilmu pengetahuan, sumber penghidupan, dan macam-macam. Jadi laut itu harus bersih dan lestari.”

Untuk menggelar Pesta Kesenian Bali 2023, Pemerintah Bali sendiri menelan anggaran Rp10 miliar.

“Itu Rp10 miliar dari Pemprov Bali saja. Itu belum dari kabupaten dan kota (karena mereka) juga mengeluarkan duit. Kalau kabupaten dan kota juga macam-macam ada yang Rp2 miliar, ada yang Rp3 miliar tergantung keikutsertaannya juga,” terangnya.

Lebih lanjut, untuk meminimalisir sampah di lokasi area, pengunjung yang datang tidak diperkenankan untuk membawa makanan dan minuman dari rumah.