RARARIA wadahi musisi indie untuk tampil
Acara musik yang mewadahi musisi indie tanah air RARARIA kembali digelar secara intimate pada Selasa (13/2) lalu di Djavu Bar and Lounge, Jakarta Selatan.
Ini merupakan pertunjukan kedua RARARIA usai pertama kali digelar pada 2021 silam.
Mengusung tema “The Facets of Love”, kali ini RARARIA menggandeng lima musisi indie untuk membawakan sederet lagu cinta ciptaannya dalam rangka menyambut Hari Valentine pada Rabu (14/2) kemarin.
Adalah Nathalie Esmeralda, Pieter Anroputra, Jordan Susanto, Mandy Robins, dan Nathantania yang berkesempatan untuk tampil di atas panggung RARARIA dan menyapa para penikmat musik indie lokal.
“Acara ini digelar mendekati Valentine dengan tema love song. RARARIA 2024 tidak hanya romantis, tapi juga mengangkat sisi lain dari cinta,” ujar salah satu musisi dan pencipta lagu yang tampil, Nathalie, dalam konferensi pers, Selasa (13/2).
Kehadiran RARARIA telah memberikan kesempatan bagi para musisi indie untuk membawakan karya-karya ciptaannya untuk dinikmati oleh publik.
Inisiator acara ini yang juga merupakan founder Autopilot Records, Pieter Anroputra, mengatakan, penyelenggaraan RARARIA kali ini berbeda dengan sebelumnya. Pasalnya, kali ini RARARIA menggandeng lebih banyak musisi untuk membawakan lebih banyak judul.
“Kali ini kita menggandeng lebih banyak musisi yang lebih luas dari sebelumnya. Kita ingin dapat menjadi wadah dan support system bagi para lineup yang hadir,” ujarnya.
Baca juga: Konser Kings of Convenience di Jakarta bawa keseruan dan nostalgia penggemarnya di tanah air
RARARIA, support system bagi musisi indie untuk berkarya
Adapun RARARIA ditargetkan untuk diselenggarakan sebanyak dua kali dalam setahun. Harapannya, acara ini dapat menampung lebih banyak lagi musisi indie yang ingin berkembang dan bereksplorasi dengan tulus.
Menariknya, acara ini menghadirkan pertunjukan yang kualitasnya tak kalah dengan arus mainstream, sehingga dapat menampung energi positif tanpa adanya kesenjangan sosial di dalamnya.
Apalagi saat ini kehadiran platform streaming telah memungkinkan para pendengar musik untuk lebih terbuka dengan aliran baru dan tidak terpaku dengan musik yang didengar melalui radio.
Kendati begitu, acara kolektif seperti RARARIA tetap dibutuhkan untuk memperoleh dukungan langsung dari pendengar.
“RARARIA akan tampil setidaknya dua kali dalam setahun, dengan harapan agar pendengar musik indie di Indonesia bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk berkarya dan tampil, sehingga acara dan festival musik tidak hanya diisi oleh nama yang itu-itu saja,” pungkas Natalie.
Pieter sendiri berharap, ke depannya RARARIA tak hanya bisa menjadi wadah untuk bersenang-senang, tetapi juga bermanfaat bagi siapa pun yang hadir.
“Harapannya dari gelaran ini kita semua bisa bersenang-senang, sebab ini adalah acara kolektif. Apalagi, dengan banyaknya dukungan dari Djavu Bar and Lounge, Genggam Indonesia, Mojoworking, dan Djon & Rose. Semoga acara ini bisa menjadi momen bagi kita, bukan sekadar berkumpul, tapi bisa mengerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi semua yang hadir,” tutup Pieter.