Sejarah jeans dan perkembangannya dari masa ke masa

Menjadi salah satu jenis celana paling versatile untuk sehari-hari karena cocok untuk berbagai tampilan, pernahkah kamu berpikir bagaimana perjalanan panjang sejarah jeans?

Celana jeans rupanya telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan terus menjadi jenis celana paling populer sampai saat ini, meskipun  banyak bermunculan tren fesyen lainnya.

Makanya, tak heran apabila celana jeans dianggap sebagai wardrobe essential yang dimiliki hampir setiap orang. Bagi kamu yang penasaran dengan asal usul celana jeans dan perkembangannya dari masa ke masa, yuk simak artikel berikut ini!

Sejarah jeans

Dikutip dari Vogue, istilah “jean” pertama kali muncul pada 1800-an, mengacu pada katun twill yang digunakan untuk celana panjang. 

Jeans biru yang kini dikenal dengan “denim” sendiri pada awalnya dibuat oleh bahan tersebut dan pertama kali diproduksi di Perancis.

Pada saat itu, jeans berbentuk overall menjadi tren karena dinilai stylish dan praktis. Overall pertama kali diciptakan oleh pebisnis Levi Strauss yang merupakan pemilik pabrik wholesale di San Fransisco dan penjahit Jacob Davis pada 1873.

Levi Strauss. | Getty Images.

Keduanya memadukan “paku” metal ke celana denim untuk menciptakan seragam tahan lama yang cocok dipakai untuk bekerja kasar. Biasanya, overall hadir dengan kantong di kedua sisinya.

Pekerja yang mengenakan celana jeans. | Getty Images.

Selain denim biru, Strauss dan David juga membuat overall tersebut dari bahan brown duck denim. Celana yang dimulai sebagai pakaian bekerja ini terus berevolusi dan muncul dalam berbagai bentuk tren.

Baca juga: Human Material Loop buat jaket dan celana gunung dari rambut manusia

Asal usul celana jeans: Perubahan desain untuk pertama kalinya

Seiring dengan berjalannya waktu, sejarah celana jeans terus mengalami perubahan. Puluhan tahun kemudian, celana jeans mengalami perubahan dalam hal desain. 

Strauss melakukan perbaikan dalam desainnya dengan menambahkan lengkungan pada jahitan untuk memperkuat celana tersebut, yang kemudian celana ini dikenal dengan merek Levi’s.

Kemudian, perubahan desain terus dilakukan hingga memunculkan loop sabuk pada celana di tahun 1922 hingga akhirnya hadir zipper yang menggantikan kancing pada beberapa model celana pada 1954.

Akan tetapi, ketika hak paten Strauss dan Davis berakhir pada 1890, manufaktur lainnya memiliki kebebasan untuk memproduksi kembali gaya celana jeans.

Munculnya berbagai merek dan gaya baru celana jeans

Sejarah denim berikutnya adalah kemunculan berbagai merek baru, seperti OshKosh B’Gosh yang memasuki pasar celana jeans pada 1895, Blue Bell (kemudian dikenal sebagai Wrangler) pada 1904, dan Lee Mercantile pada 1911.

Selama masa Perang Dunia I, celana jeans Lee Union-Alls kemudian menjadi standar bagi para pekerja yang ikut berperang.

John Wayne. | Getty Images.

Hollywood mulai memperkenalkan celana jeans biru pada 1920-an dan 1930-an dengan memakaikan celana panjang denim tersebut pada koboi tampan seperti yang diperankan oleh John Wayne dan Gary Cooper.

Gary Cooper. | Getty Images.

Dalam sejarah jeans, celana yang satu ini kemudian dikenal dengan citra glamor, menyasar konsumen yang mencari pakaian santai kasual untuk dikenakan saat akhir pekan dan liburan. 

Foto-foto aktris ternama saat itu, seperti Ginger Rogers dan Carole Lombard, yang beredar di publik ketika memakai celana jeans kemudian mendorong kalangan perempuan untuk turut mengenakan jenis celana yang satu ini.

Di tahun 1930-an, majalah fesyen Vogue mulai memberikan “approval” pada jeans dan menyebutnya sebagai “Western chic”. 

Baca juga: Tren fesyen terus berputar, Levi’s® luncurkan koleksi nostalgia SilverTab™

Jeans sempat identik dengan pemberontakan

Meskipun makin dikenal luas oleh berbagai kalangan, pada asal usul celana jeans, item fesyen ini mulai identik dengan pemberontakan dan anti-establishment youth di tahun 1950-an.

Marlon Brando dan James Dean mempopulerkan citra idola remaja dengan daya tarik seks dengan memakai denim. Di sisi lain, para bintang rock’n’roll membantu gaya pakaian dengan denim sebagai gaya yang keren.

Para hippie dan protester anti-perang mengenakan denim pada 1960-an dan awal 1970-an sebagai cara untuk menunjukkan dukungan bagi kalangan buruh dan pekerja.

Sementara itu, para feminis dan organisasi perempuan memiliki celana jeans biru sebagai cara untuk mendemonstrasikan kesetaraan gender. 

Robert Plant. | Getty Images.

Masih sejarah jeans di tahun 1960-an, pada masa ini, celana denim juga menjadi simbol kontra budaya. Beberapa sekolah bahkan melarang pemakaian bahan celana ini.

High fashion mulai tertarik dengan jeans

High fashion mulai menunjukkan ketertarikannya dengan celana jeans pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an. Buffalo 70 milik Fiorucci menjadi celana jeans pertama dari jenama mewah yang hadir dengan desain ketat, berwarna gelap, dan tentunya dengan harga yang mahal.

Dengan kata lain, celana jeans yang diproduksi oleh merek high end sangat berlawanan dengan asal usul celana jeans di awal kemunculannya.

Fashion Show Calvin Klein 1976. | Getty Images.

Tahun 1976, Calvin Klein pertama kali menampilkan celana jeans biru di runway, menjadikannya perancang busana pertama yang melakukan hal tersebut.

Gloria Vanderbilt kemudian memperkenalkan jeans ikoniknya pada 1979. Celana jeans rancangan para desainer ternyata tak hanya sukses secara komersial, namun berhasil dipasarkan.

Di tahun 1980-an, Calvin Klein menghadirkan campaign provokatif yang diinisiasi oleh Brooke Shield. Adapun iklan Guess yang dibintangi oleh Claudia Schiffer turut membantu denim mendapatkan identitas menggoda.

Barulah pada 1990-an, rumah mode seperti Versace, Dolce & Gabbana, dan Dior mulai melebarkan sayapnya ke pasar jeans.

Dior Fall/Winter show 2017-2018. | Getty Images

Selama puluhan tahun dari sejarah jeans pertama, telah muncul beragam jenis dan model jeans yang dipopulerkan oleh berbagai kalangan, seperti gaya hip-hop pada awal 1990-an yang memiliki karakteristik oversized, low-slung, dan baggy.

Saat ini, hampir semua merek mewah dan perancang busana high fashion menghadirkan jeans di runway dengan harga yang cukup variatif. Desainnya pun beragam, mulai dari wide, skinny, high-waisted, dan low dengan warna terang, gelap, atau colorful.

Sejarah jeans dan evolusi gayanya ternyata telah melalui perjalanan panjang hingga merepresentasikan banyak hal.

Baca juga: Setelah didominasi sneakers, tren sepatu formal akan kembali