Gim “Final Fantasy” diadaptasi jadi teater kabuki, visual karakter dan teaser diluncurkan

Pengembang gim dan perusahaan hiburan Square Enix pada Kamis (2/2) kemarin meluncurkan cuplikan visual dan video dari pertunjukan teater kabuki yang mengadaptasi kisah gim hit “Final Fantasy X”.

Teater ini ditampilkan mulai 4 Maret hingga 12 April mendatang di IHI STAGE AROUND TOKYO, Jepang.

Dalam teaser yang ditayangkan di akun YouTube IHI STAGE AROUND TOKYO (4/2), tampak sosok karakter Yuna “Final Fantasy X” yang diperankan oleh aktor kabuki Yonekichi Nakamura V.

Karakter Yuna tersebut tengah melakukan ritual magisnya yang dikenal sebagai “sending” dengan gerakan-gerakan teatrikal ditambah dengan efek visual yang ciamik. 

Menariknya, menurut Sora News 24 (2/2), efek visual tersebut tak hanya ada di teaser, melainkan juga bakal melengkapi penampilan kabuki “Final Fantasy X” di atas panggung.

Baca juga: Pengembang “Arknights” desak Oldeus hentikan pelanggaran hak cipta dalam proyek gim NFT

Teater kabuki “Final Fantasy X” 

Melansir Anime News Network (4/2), pertunjukan ini digagas oleh seorang aktor kabuki Onoe Kikunosuke V, yang menjadi sutradara pertunjukan serta membintangi karakter Tidus dan Fayth di atas panggung.

Sebelumnya, Onoe merupakan bintang dari teater kabuki adaptasi film anime karya Hayao Miyazaki “Nausicaä of the Valley of the Wind” yang pertama ditampilkan pada Desember 2019 silam.

Rupanya, kabar kolaborasi gim rilisan Square Enix pada 2001 silam bersama teater kabuki ini, pertama diumumkan pada Juli tahun lalu.

Selain Onoe, karakter “Final Fantasy X” lainnya akan dimainkan oleh pemain teater kabuki seperti Nakamura Shidō II sebagai Auron, Onoe Matsuya II sebagai Seymour, Baishi Nakamura IV memainkan Lulu, serta aktor Mantarō Nakamura yang memainkan dua karakter yakni Luzzu dan O'aka XXIII.

Lalu, Wakka akan diperankan Nakamura Shikan VIII, Rikku oleh Kamimura Kichitarō, Yunalesca oleh Nakamura Shinobu, Kimahri oleh Bandō Hikosaburō VIII, Braska oleh Nakamura Kinnosuke, dan Jecht dimainkan Bandō Yajūrō.

Melansir sumber lainnya, Nikkan Sports (19/7/22), ternyata ini merupakan kali pertama pertunjukan teater tradisional Jepang itu mengadaptasi kisah dari gim.

Kabuki, teater tradisional Jepang yang terdaftar di UNESCO

Melansir penjelasan UNESCO, kabuki merupakan seni pertunjukan drama tradisional Jepang yang telah ada sejak zaman Edo (1903-1867). 

Pertunjukan ini diperankan oleh para aktor laki-laki yang biasanya berdialog dengan nada monoton yang diiringi oleh instrumen tradisional Jepang. 

Pertunjukan kabuki melibatkan kostum yang sengaja dirancang begitu megah, riasan wajah dan rambut palsu yang mencolok, serta permainan peran yang dramatis oleh para aktornya.

Atas pengaruh barat, setelah 1968, teater kabuki dianggap sebagai pertunjukkan drama panggung untuk kelas atas. Ia pun telah terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda di UNESCO. 

Kekhasan lainnya dari teater kabuki ialah adanya jembatan penyeberangan (hanamichi) yang memanjang ke arah penonton.

Sekilas tentang gim populer “Final Fantasy”

“Final Fantasy” merupakan gim role-play yang dikembangkan oleh Square Enix bersama kreator gim Hironobu Sakaguchi yang rilis perdana pada 1987 silam. 

Plot gim ini mendasar pada para pemeran, termasuk Yuna, yang berjuang menyelamatkan dunia dari karakter antagonis.

Melansir The Gamer (19/7/22), “Final Fantasy X” ialah rilisan terpopuler dari waralaba “Final Fantasy”

Gim ini memperkenalkan sistem Pertempuran Berbasis Giliran Bersyarat, yang menambah elemen berbasis waktu ke gim tersebut.

Versi lain dari “Final Fantasy X”, yakni “Final Fantasy X-2” diluncurkan pada 2003, dan “Final Fantasy X/X-2 HD Remaster” untuk PlayStation 3 dan PlayStation Vita diluncurkan sejak Desember 2013. 

Selanjutnya Square Enix terus mengembangkan gim ini yang kini tersedia untuk berbagai perangkat kasar, yakni PC, Xbox One, hingga Nintendo Switch

Di sisi lain, versi terbarunya, yakni “Final Fantasy 16” bakal dirilis tahun ini.