TikTok kembangkan paywall, penonton bayar ke kreator untuk menonton video

Aplikasi media sosial berbasis video, TikTok, dikabarkan membuat inisiatif baru demi bantu para kreatornya mendapatkan uang. Inisiatif tersebut berupa fitur berbayar untuk menikmati video.

Kabar yang pertama dilaporkan The Information (13/2) ini mengungkap bahwa fitur paywall terbaru TikTok akan memberi kesempatan bagi kreator untuk mematok harga bagi tiap kontennya.

Lewat fitur yang kini masih dalam dalam tahap pengembangan tersebut, penonton akan membayar $1 (sekitar Rp15.000) atau jumlah lainnya yang diatur oleh kreator sendiri untuk menikmati video.

Ternyata, sejumlah sumber menduga bahwa paywall atau fitur berbayar itu menjadi taktik dari TikTok milik ByteDance, untuk menggaet lebih banyak pengguna untuk menjadi kreator.

Strategi itu ternyata telah diimplementasikan platform lain seperti Instagram, yang menyediakan fitur unggahan post, reels, dan story khusus pelanggan kreator, tak tersedia bagi yang tidak mengikuti akunnya.

Di sisi lain, paywall juga diharapkan untuk memperbaiki sistem insentif bagi para kreator TikTok. 

Baca juga: TikTok hapus konten ‘ngemis online’ atas permintaan Kominfo

Tak hanya paywall, TikTok juga menggencarkan pendanaan kreator

Melansir The Verge (14/2), TikTok disinyalir tengah melakukan uji coba pendanaan kreator (creator fund) versi terbaru, di Perancis dan Brazil, dan akan mulai dicoba di Amerika Serikat Maret tahun ini.

Layanan pendanaan tersebut, ternyata telah diluncurkan TikTok sejak 2020 silam. Awalnya, pendanaan berdurasi tiga tahun dengan total $1 miliar yang disalurkan kreator dengan video terpopuler.

Akan tetapi, beberapa pengamat telah mengkritisi model pendanaan ini, lantaran dianggap membatasi jumlah pendapatan kreator. 

Bahkan, sejumlah TikTokers (kreator tiktok) mengaku bahwa dirinya hanya mendapat segelintir dolar dari video dengan jutaan tontonan. Di sisi lain, jika videonya gagal viral maka ia hanya mendapat recehan.

Setelah banyak kritik, TikTok memberi perubahan pada model pendanaannya. Layanan terbarunya itu berharap untuk memberi lebih banyak keuntungan ekonomi bagi video orisinal TikTokers.

Akan tetapi selaras dengan itu, persyaratannya pun turut ditingkatkan. TikTok dikabarkan hanya akan memberi pendanaan bagi TikTokers yang memiliki pengikut lebih dari 100.000 akun.

Hal itu jauh berbeda dari syarat sebelumnya yang masih berjalan hingga hari ini, yakni kreator diharuskan memiliki minimal 10.000 pengikut. 

Jumlah dana pendanaan terbaru ini pun akan lebih tinggi bagi video berdurasi panjang, mengingat TikTok mewadahi video yang berdurasi hingga 10 menit. 

Perkembangan bayaran dilakukan demi meningkatkan pengalaman komunitas kreator TikTok

Perwakilan dari media sosial milik ByteDance ini, Zachary Kizer menyatakan lewat pesan elektronik kepada sejumlah media bahwa TikTok terus mengembangkan pengalaman yang bernilai untuk kreator.

“Kami berkomitmen untuk mengeksplorasi cara baru untuk menciptakan pengalaman yang berharga dan bermanfaat bagi komunitas pencipta TikTok,” kata Zachary Kizer. 

Kizer juga menjelaskan TikTok berupaya untuk menjadi platform yang bisa mewadahi siapa pun untuk menjadi kreator dan menikmati hiburan inspiratif dari kreator.

“Kami ingin terus berinovasi dalam menghadirkan pengalaman ini, agar siapa pun bisa mengekspresikan diri, menemukan komunitas mereka, dan mendapat imbalan dari kreativitasnya,” pungkasnya.