Merajut babak baru wearable arts bersama UNIQLO dan KAWS

“Your body is a canvas” mungkin bisa jadi istilah yang paling cocok untuk menggambarkan bagaimana karya seni kini banyak membaur dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya pakaian sehari-hari. 

Karya seni yang dulunya hanya mampu dinikmati untuk menjadi pajangan kini bertransformasi menjadi bagian dari keseharian kita. Hadirnya kolaborasi antara art dan fashion memberikan akses yang tak terbatas untuk menjadi lebih dekat dengan seni.

Anggapan bahwa seni eksklusif bagi kalangan tertentu pun tak lagi relevan, sebab siapa pun kini bisa memilikinya atau bahkan memakainya, menjadikannya bagian dari keseharian.

Accessible is the right word to describe it, karena karya seni bisa dikenakan. Berangkat dari sini, wearable arts seakan menjadi tren yang mematahkan desain baju yang terlihat homogen lewat berbagai inovasi unik. Mengaburkan batasan antara pakaian dan ekspresi artistik.

Perpaduan antara kreativitas dan fungsionalitas ini tak hanya memberikan kesempatan bagi clothing brand menyediakan warna baru dalam koleksinya, tetapi juga mengubah pakaian mereka menjadi kanvas yang menceritakan kisah sang seniman. 

Dari kacamata konsumen, wearable arts memungkinkan mereka mengeksplorasi sekaligus membangun koneksi dengan seniman tertentu secara lebih mendalam. Seniman pun dapat meningkatkan visibilitasnya di kalangan publik.

UNIQLO menjadi salah satu dari sekian banyaknya merek pakaian yang konsisten menggandeng seniman dari berbagai medium. KAWS ialah salah satunya. Selama lebih dari dua dekade, seniman kontemporer asal New York, Amerika Serikat bernama Brian Donnelly ini telah mengubah cara pandang banyak orang dalam melihat visual budaya pop.

Karya-karyanya yang melintasi batas galeri, mural, hingga kolaborasi lintas disiplin sukses membuktikan bahwa dunia seni inklusif. Bersama UNIQLO, KAWS kembali menegaskan bahwa seni dapat terus hidup, beradaptasi, berevolusi, dan menyentuh kehidupan sehari-hari.

Hadirkan kehangatan baru lewat KAWS WINTER Collection

Dikenal dengan kemampuannya menjembatani dunia budaya pop dan seni rupa, karakter ikonik COMPANION dan motif XX yang diciptakan oleh KAWS kembali memeriahkan koleksi terbaru UNIQLO, KAWS WINTER.

Berbeda dari koleksi-koleksi UNIQLO x KAWS sebelumnya yang berkreasi pada medium kaus dan sweater, kali ini keduanya melakukan ekspansi ke kategori knitwear dan aksesori musim dingin yang dirancang memberikan kehangatan menjelang akhir tahun.

Setiap helai pakaian didesain dengan filosofi LifeWear khas UNIQLO, menekankan pada kenyamanan dan desain serbaguna yang dapat menemani aktivitas sehari-hari. Sementara warna-warna cerah seperti merah, hijau, dan emas dipilih untuk merepresentasikan semangat liburan akhir tahun. 

Detail bordir khas KAWS yang disematkan dalam koleksi ini menambah kesan artistik, namun masih sederhana untuk melengkapi gaya kasual yang effortlessly stylish

“Sebagai koleksi pertama saya sebagai Artist in Residence UNIQLO, saya sangat senang bisa bereksperimen dengan lini rajutan mereka. Saya menyukai sweater buatan UNIQLO dan ingin menghadirkan koleksi everyday basics yang bisa menemani musim dingin dengan gaya yang istimewa,” ungkap KAWS.

KAWS WINTER hadir dengan material premium andalan UNIQLO, kombinasi kasmir dan lambswool yang menghasilkan pakaian berbahan lembut serta hangat. Melengkapi koleksi sweater, UNIQLO turut meluncurkan enam macam aksesori penunjang, seperti beanie dan sarung tangan HEATTECH dengan aksen XX, serta syal yang hadir dalam dua warna.

Sementara itu, untuk lini anak-anak, tersedia sweater dalam bahan Souffle Yarn yang lembut dan ringan, serta dapat dipadupadankan dengan topi rajut, neck warmer, dan sarung tangan dengan desain versatile agar mudah dikombinasikan dengan pakaian sehari-hari anak.

Eksperimen yang dilakukan oleh KAWS dan UNIQLO pun tak berhenti pada pemilihan bahan dan desain saja. Pasalnya, yang membuat koleksi ini makin menarik untuk dimiliki ialah lantaran sweater dan sejumlah aksesori dalam koleksi KAWS WINTER hadir dengan dua nada (two-tone), sehingga tak hanya dapat memberikan kemudahan dalam padu padan, tetapi dapat menonjolkan karakter personal setiap penggunanya.

Rangkaian produk KAWS WINTER akan tersedia untuk dimiliki mulai Jumat, 21 November 2025 di Lotte Shopping Avenue, Grand Indonesia, AEON Mall BSD, Pondok Indah Mall 1, Pantai Indah Kapuk, Lippo Mall Puri, Senayan City, Mall of Indonesia, Pondok Indah Mall 3, Summarecon Mall Serpong, Neo Soho, Pakuwon Mall Surabaya, 23 Paskal Bandung, Tunjungan Plaza Surabaya, Sun Plaza Medan, DP Mall Semarang, Delipark Mall Medan, dan La Piazza. 

Selain itu, seluruh koleksi juga tersedia secara online melalui UNIQLO App dan situs resmi www.uniqlo.com. Koleksi ini dapat dijadikan opsi hadiah Natal ataupun akhir tahun yang tentunya berkesan bagi orang terdekat.

Kolaborasi hampir satu dekade, menjadi first Artist in Residence

Jika throwback sedikit ke awal mula kolaborasi UNIQLO x KAWS, mari kita tarik garis ke 2016. Sekitar 13 tahun setelah lini UT (kaos UNIQLO) muncul. Sebelumnya, lini UT telah menampilkan beragam grafis budaya pop dalam kolaborasi unik untuk menghadirkan warna baru dalam tiap koleksinya.

Kemudian pada 25 Februari 2016, UNIQLO secara resmi mengumumkan kolaborasi perdananya dengan KAWS. Kolaborasi ini disebut hadir untuk merayakan perpaduan fashion UT dengan budaya pop yang autentik.

Saat itu, KAWS mengekspresikan bagaimana dirinya menyukai berkarya di berbagai media. Dalam lini fashion, ia lebih fokus untuk berkarya di kaos, totebag, dan sandal. Menurutnya, barang tersebut merupakan barang dasar yang dibutuhkan semua orang, baik di rumah maupun di luar rumah.

Kolaborasi dengan UNIQLO pun menjadi kesempatan untuknya memperkenalkan karyanya kepada audiens baru secara luas. “UT is a cool canvas for making my artwork available to people virtually everywhere,” ujarnya.

Tanpa disangka, kolaborasi UNIQLO dan KAWS membuka perjalanan baru bagi keduanya. Pada 2025 lalu, KAWS resmi menjadi Artist in Residence pertama brand tersebut. Lebih dari sekadar kolaborasi, ini merupakan residensi kreatif yang menghadirkan transformasi toko, koleksi, dan pengalaman LifeWear.

Di antara instalasi imersif, koleksi baru, dan koneksi dengan dunia seni, mode sehari-hari pun memasuki era baru. Artist in Residence ini bahkan memberikan posisi jangka panjang untuk KAWS terlibat sepanjang tahun dalam desain koleksi-koleksi yang barunya nanti. Singkatnya, KAWS semacam mengemban tugas baru sebagai “guest artistic director”.

Residensi ini juga dirancang sebagai laboratorium kreatif, tempat seniman dapat mengundang desainer lain dan bereksperimen dengan bentuk-bentuk dialog baru antara seni, mode, dan teknologi tekstil. Menandai peralihan dari kolaborasi satu kali menjadi kemitraan kreatif yang berkelanjutan, memperkuat konsep “Art for All”, serta mengubah cara brand berkomunikasi dan berkreasi.

In this role, I hope to tap into the art community and global creatives to curate the next generation of UNIQLO collaborators. I am looking forward to working on exciting new kinds of LifeWear.” - KAWS.