Festival Musikal Indonesia 2025 padukan lagu, tarian, & drama lewat penampilan 12 komunitas

Festival Musikal Indonesia (FMI) kembali hadir pada 14-16 November 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM), memadukan lagu, tarian, dan drama yang merepresentasikan budaya Nusantara.

Acara yang diinisiasi oleh Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Foundation bersama Indonesia Kaya ini digelar sebagai wadah bagi para seniman dan komunitas musikal di berbagai daerah untuk menampilkan karya yang menggabungkan unsur budaya lokal dengan format musikal modern.

Merayakan seni pertunjukan Indonesia, format yang memadukan seni tari, peran, serta musik ini dinilai sebagai medium ideal untuk melestarikan warisan budaya lokal dengan cara yang relevan bagi generasi masa kini.

Berbagai penampilan di FMI 2025 pun nantinya akan menghadirkan narasi-narasi Nusantara dalam kemasan kontemporer tanpa meninggalkan akar budaya yang kuat.

“Kami percaya teater musikal adalah medium yang kuat untuk mengekspresikan budaya dan identitas bangsa dengan menggabungkan musik, tari, dialog, dan bagian artistik dalam bentuk seni yang dekat dengan generasi muda. Karena sifatnya yang multidisiplin, teater musikal juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan penciptaan lapangan kerja,” ujar Program Manager Indonesia Kaya Billy Gamaliel, dikutip dari siaran pers, Rabu (12/11).

Melalui Festival Musikal Indonesia, harapannya dapat membuka ruang kolaboratif dan inklusif bagi para pelaku seni berbagai daerah untuk berkarya, berbagi cerita, dan menjangkau audiens yang lebih luas.

Baca juga: Jakarta Doodle Fest 2025 Hadirkan Perpaduan Seni Visual, Musik, dan Teater dalam Musikal Absurd: Hidup Segan But I’m Not Done

Siap persembahkan penampilan dari 12 komunitas

Tahun ini, terdapat 12 komunitas dari Bali, Surabaya, Solo, dan Jakarta yang akan menampilkan 12 pertunjukan di tiga teater di Taman Ismail Marzuki, yaitu Teater Besar, Teater Kecil, dan Teater Wahyu Sihombing.

Penyelenggaraan tahun ini menghadirkan peningkatan dari sisi produksi dan pengalaman menonton, di mana setiap panggung dirancang dengan visual yang imersif melalui perpaduan tata cahaya modern, artistik yang kuat, serta aransemen musik orkestra yang berpadu dengan nuansa budaya daerah.

Beragam kolaborasi lintas disiplin akan mewarnai FMI 2025, mempertemukan seniman tari kontemporer, teater musikal, dan musik tradisional dalam satu ruang kreatif. 

Lebih dari sekadar pertunjukan, festival ini menjadi wadah pertemuan ide dan semangat antar pelaku seni dari berbagai daerah, menghadirkan keberagaman dan semangat kebersamaan yang merefleksikan wajah Indonesia masa kini.

“Sejak awal digagas, Festival Musikal Indonesia hadir sebagai wadah bagi para pelaku seni dan komunitas musikal untuk menunjukkan potensi mereka di panggung yang lebih besar. Kami ingin menghadirkan festival yang bukan hanya menampilkan karya, tetapi menumbuhkan semangat kolaborasi antar seniman dari berbagai latar belakang,” ungkap Penggagas FMI Aiko Senosoenoto.

Sebelumnya, FMI 2025 memperkenalkan mekanisme undangan terbuka bagi para seniman dan kelompok teater dari seluruh Indonesia, sehingga semua pelaku seni dapat mengajukan karyanya dan berkesempatan tampil di festival ini.

Langkah ini diharapkan membuka ruang lebih luas bagi kreator, mulai dari komunitas, sanggar daerah, dan kelompok independen.

Pada penyelenggaraan tahun ini, terdapat lebih dari 80 komunitas musikal dari berbagai daerah yang mendaftar untuk kemudian diseleksi. Proses kurasi ini dilakukan oleh dewan kurator yang terdiri dari Mariska (tari), Gabriel Harvianto (vokal), Oni Krisnerwinto (musik), Rangga Riantiarno (teater), dan Iskandar Loedin (artistik).

Adapun tahun ini FMI 2025 turut menunjuk Quinn Salman sebagai brand ambassador. Tiket untuk menyaksikan pertunjukan acara ini pun sudah bisa dibeli melalui BookMyShow dengan kisaran harga Rp150.000-Rp350.000.

Selama tiga hari pelaksanaan, pengunjung bisa menikmati beragam pertunjukan musikal, sesi interaktif, dan berbagai aktivitas pendukung yang dirancang untuk merayakan semangat berkarya dan keberagaman budaya Indonesia.