Memperjuangkan semangat komunitas dan keberlanjutan dalam desain interior bersama JCK
Ditulis oleh Siti Fatimah Ayuningdyah | Read in English
Awal bulan ini, Jia Curated Kiosks (JCK) kembali dengan iterasi kedua mereka, mengangkat tema “Material Alchemy”. Acara yang menampilkan seni, budaya, ruang, selera, dan pertunjukan akhir pekan yang panjang dan imersif ini berlangsung di Plataran Canggu, Bali, pada 9-11 Desember 2022.
Inisiatif yang didirikan oleh Budiman Ong, Rudi Winata, dan Yang Yang Hartono ini pertama kali muncul pada Juli lalu, menarik 3.500 pengunjung selama tiga hari festival. Semua benda dan desainer yang dipamerkan dalam acara ini sudah ditampilkan dan dikuratori oleh platform Jia by OCK; karenanya ada kata “dikurasi” dalam namanya. Jia by OCK memiliki toko ritel di Canggu dan Jimbaran.
Juga ditampilkan sepanjang akhir pekan di berbagai bagian pameran, lampu-lampu yang dirancang oleh salah satu pendirinya, Budiman Ong, di bawah lini OCK (Ong Cen Kuang) miliknya, yang mengacu pada nama Tionghoa-nya.
Tema “Material Alchemy” dipilih untuk menekankan pentingnya pemilihan dan kombinasi material untuk semua produk dan desain. Menurut penyelenggara, dengan cara eksplorasi, memasangkan berbagai bahan yang berbeda, kita dapat mengejutkan bahkan diri kita sendiri dengan temuan coba-coba dan dapat mencapai jauh melampaui imajinasi kita.
Tepat di tengah acara dan kemeriahan, terdapat Paviliun Jia, yang dikembangkan bekerja sama dengan Dirga dari DDAP, seorang desainer arsitektur yang berbasis di Ubud, dan Kayu Lapis Indonesia, sebuah perusahaan kayu terintegrasi dengan pengalaman lebih dari 40 tahun.
Paviliun Jia adalah ruang yang diciptakan bagi para tamu untuk menikmati desain dengan nyaman, menampilkan karya lebih dari 20 desainer Indonesia dan 30 jenama dekorasi rumah, bersama dengan pameran material dari mitra penyelenggara, Aerobu dan Sandei. Aerobu adalah lini yang memproduksi bantal custom, yang spesialisasinya adalah produk luar ruang. Produk-produk tersebut tersedia di dekat booth selama acara berlangsung, sehingga pengunjung dapat langsung mencobanya.
Paviliun itu dirancang dengan cermat untuk memberi pengunjung pengalaman seperti disambut dengan hangat, layaknya mengunjungi rumah seorang teman baik. Perbedaannya adalah setiap barang di “rumah” itu bisa dibeli! Pengunjung dapat berinteraksi dengan benda-benda tersebut, menyentuh dan mengalaminya secara langsung.
Tak hanya peralatan rumah tangga, ada juga lukisan cantik karya para pelukis seperti Irene Febry, Adine Halim, dan William Tan yang dipajang di paviliun itu. Lukisan-lukisan tersebut dikuratori oleh Olen Riyanto. Pengunjung yang beruntung juga dapat berinteraksi dengan desainer karya yang ditampilkan.
Festival kaya nuansa yang menonjolkan kerajinan lokal
Penyelenggara menggunakan sistem modular dan prefabrikasi untuk Jia Pavilion karena lebih berkelanjutan; menggunakan lebih sedikit energi, nol limbah, dan lebih cepat. Setelah acara tersebut, mereka mencari kehidupan kedua untuk Paviliun Jia, untuk digunakan kembali agar tidak menjadi sia-sia.
Ada banyak nuansa dari festival ini, mencakup seni (lokakarya dan pameran), budaya (Pasar Rakyat), ruang (Jia Pavilion), hingga rasa dan pertunjukan (gerai makanan dan minuman, sesi mencicip makanan, dan pertunjukan langsung).
Jia Pavilion adalah tempat barang-barang desainer ditampilkan, dibagi menjadi “ruang tamu”, “teras luar ruangan”, “kamar tidur”, dan “kamar mandi”. Lalu ada bagian retail yang terhubung dengan area tersebut, menjual peralatan rumah tangga seperti dining set, aromaterapi, ornamen dekoratif, dan karpet.
Di Pasar Rakyat, pengunjung dapat menemukan temuan-temuan apik dari UMKM lokal, mulai dari kerajinan hingga produk makanan dan minuman, dan pengunjung juga dapat mengunjungi tenda-tenda workshop yang tersebar di sana. Kemudian ada area F&B yang dikhususkan untuk menikmati jajanan sambil dihibur live performances.
Proses styling Jia Pavilion diatur oleh Yang yang bertanggung jawab atas semua materi dan tampilan produk selama festival berlangsung.
Sebuah acara untuk penggemar dan desainer peralatan rumah tangga
Meskipun di Indonesia telah banyak diadakan acara konsumen akhir-akhir ini, belum banyak pilihan untuk acara desain interior, khususnya di luar Jakarta. Ini adalah celah yang ingin diisi oleh JCK, dengan membawa rasa komunitas ke dalam industri, dan membuat festival ini ramah bagi masyarakat umum.
Salah satu hal yang menarik dari restoran di bawah Sarirasa Group adalah bagaimana mereka juga menghadirkan konsep secara menyeluruh, mulai dari interior, eksterior, hingga menu dan seragam karyawan.