Art Jakarta Gardens kedua sukses digelar, lebih dari 10.000 orang nikmati karya di Hutan Kota
Art Jakarta Garden resmi telah mengakhiri edisi keduanya pada Minggu (12/2) lalu dengan sukses, berhasil mengundang lebih dari 10.000 orang menikmati karya di Hutan Kota by Plataran.
Selama lebih kurang sepekan mulai 7 Februari lalu, Art Jakarta Gardens menampilkan beragam karya seni di luar dan dalam ruangan, serta banyak pertunjukkan yang mewarnai perhelatan di ibu kota Jakarta.
Menurut keterangan resmi art fair itu, selama enam hari, ada 10.885 orang yang mengunjungi Art Jakarta Gardens, menunjukkan peningkatan sebesar 12% dari edisi pertama mereka 2022 lalu.
“Hal ini memperlihatkan dukungan kuat bagi kancah seni rupa terlepas dari kondisi cuaca yang berubah-ubah,” jelas keterangan resmi Art Jakarta Gardens yang diterima TFR.
Pasalnya, pada pembukaan khusus tamu VIP pada Selasa (7/2) saja, Jakarta telah diguyur hujan sejak siang hari. Namun, hal itu tak menghentikan antusiasme pengunjung menyambangi Hutan Kota di bilangan Senayan tersebut.
Baca juga: 5 sorotan Art Jakarta Gardens 2023 yang kembali dibuka di taman hutan kota
Penjualan galeri di Art Jakarta Gardens kedua alami peningkatan
Selain segmen taman patung yang mewarnai luar ruangan Hutan Kota, sebagai art fair, Art Jakarta menghadirkan beragam galeri lokal maupun internasional yang membawa karya-karya jagoan mereka.
Selama perhelatan pun, seluruh galeri diberi keleluasaan untuk mengolah booth mereka. Sebagaimana ISA Art Gallery menggelar pameran “KINESTHESIA”, hingga ART AGENDA dengan tema “Out of Sight”.
Gallerist Bale Project, Artati Sirman, pun turut mengatakan, “Durasi dan booth yang berukuran sedang justru membuat kami bisa mengeksplorasi tata letak melalui rotasi pemajangan karya sehingga menciptakan sorotan lebih bagi seniman.”
Selanjutnya, menurut keterangan Art Jakarta Gardens, perhelatan kemarin menunjukkan hasil penjualan yang lebih baik dan memuaskan bagi ke-22 galeri partisipan terlepas dari prediksi resesi global.
“Para kolektor dan pecinta seni tetap bergairah dan suportif, memperlihatkan apresiasi besar bagi para seniman berbakat,” jelas penyelenggara acara.
Di lain sisi, mereka menilai bahwa ada peran dominan dari kolektor generasi baru dan pembeli pertama, yang menunjukkan regenerasi konsumen utama seni rupa.
“The Gardens naik level lewat penyelenggaraan pekan seni yang hangat sekaligus merangsang inspirasi di latar tropis yang rimbun di Jakarta. Perayaan seni yang cemerlang dan menyenangkan buat semua orang,” ujar seorang kolektor, Inez Tiffany.
Art Jakarta Gardens angkat kolaborasi lintas disiplin industri kreatif
Selanjutnya, Art Jakarta Gardens Februari tahun ini menampilkan berbagai kolaborasi kreatif antara seniman dan berbagai institusi.
Seperti penampilan seni instalasi FX Harsono, “The Light of Journey”, hasil kolaborasi bersama Bibit, hingga Digital Nativ dan iForte yang menghadirkan karya “Aquifer”.
Ada pula kolaborasi antara perusahaan CASION bersama tiga perupa muda Indonesia.
Bahkan, Art Jakarta Gardens juga diwarnai berbagai pertunjukan musik, lokakarya, dan seni performans.
Seperti penampilan Sofar Sounds selama 8 hingga 9 Februari di Eco Deck Hutan Kota bersama AneeSa, Meda Kawu, DUARA, MAriani Oelong, Yuyun Arfah, dan Sri Panggung.
Di sisi lain, Monica Hapsari turut menampilkan seni performans di berbagai sudut Hutan Kota, bersama Kurt Peterson, Dimas E. Prasinggih, Ishvara Devati, Orcyworld (Gilang Anom Manapu Manik), Aldo Ahmad, Jason Noghani, dan Logic Lost (Dylan Amirio).
“Para seniman dari jejaring seni performans dan eksperimen bunyi ini mengajak pengunjung untuk mengasah indra dan kepekaan masing-masing,” pungkas Art Jakarta Gardens.