Gamelan dan wayang jadi media pembelajaran populer di London

Beberapa siswa sekolah dasar (SD) dari St. Matthew’s School London, Inggris menggabungkan wayang, gamelan, serta cerita rakyat dalam acara “Indonesia Goes to School”.

Acara yang digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London pada akhir Mei 2023 lalu itu berhasil memukau penonton melalui pertunjukan seni yang ditampilkan.

Berlangsung selama satu jam, para siswa tersebut membawakan cerita “Roro Jonggrang” yang diadaptasi dengan memanfaatkan wayang dan gamelan.

Tak hanya bermain gamelan, melansir Kompas.com, para siswa SD itu juga menampilkan prakarya wayang yang dibuat dari kertas, termasuk tokoh-tokoh wayang hingga hewan mitologi Nusantara.

Pasalnya, menurut seorang guru kelas bernama Holly Schow, konten ini selaras dengan kurikulum St. Matthew’s School London.

“Pihak sekolah sangat mengapresiasi inisiatif ini karena konten pembelajaran gamelan dan wayang selaras dengan kurikulum kami,” ujarnya.

Baca juga: Setelah 121 tahun berdiri, perdana Gereja Katedral Jakarta adakan pagelaran wayang kulit klasik

Program diplomasi seni dan budaya

Untuk diketahui, “Indonesia Goes to School” merupakan program diplomasi seni dan budaya. Kabarnya, program ini kian diminati oleh sekolah-sekolah di London.

Lewat proyek ini, para siswa mempelajari berbagai konsep yang relevan dengan mata pelajaran mereka, misalnya desain dan teknologi dalam pembuatan wayang dari kertas, sains melalui pengaturan cahaya dan bayangan pada layar, sampai storytelling melalui cerita rakyat Nusantara.

Tidak hanya itu, para siswa juga berkesempatan mempelajari geografi, musik, drama, serta seni rupa lewat program “Indonesia Goes to School” ini.

Seorang diaspora dan pelaku budaya Indonesia bernama Aris Daryano berpendapat, program ini dapat membangun kesadaran berbudaya agar siswa bisa menjadi warga dunia di masa depan. 

Aris sendiri telah mengajarkan gamelan dan wayang kepada masyarakat Inggris dari berbagai usia.

“Anak-anak ini hanya berlatih lima hari, itupun tidak sampai dua jam per hari. Namun mereka mampu mementaskannya dengan baik dan menyerap wawasan tentang Indonesia dengan cepat,” terang Aris.

Ia berharap, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan dan makin banyak sekolah ataupun murid yang bisa berpartisipasi.

“Indonesia Goes to School” perkenalkan seni dan budaya Indonesia

Program diplomasi ini diharapkan bisa memperkenalkan seni dan budaya Indonesia secara lebih luas di masyarakat internasional di Inggris.

Lebih jauh, “Indonesia Goes to School” dapat menciptakan citra positif tanah air di mata masyarakat global.

Wayang dan gamelan memang dinilai sebagai media pembelajaran interaktif. Bahkan, salah satu siswa menyatakan bahwa belajar gamelan membantunya mengetahui lebih banyak tentang Indonesia. 

“Belajar gamelan membuatku tahu lebih banyak tentang Indonesia,” ujar siswa bernama Skylah yang ikut mempelajari gamelan.

Kemudian, seorang siswa lainnya bernama Thomas turut mengutarakan hal senada, “Aku sangat suka gamelan, suaranya menenangkan hati. Aku senang sekali bisa belajar bermain gamelan.”

Oleh sebab itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London Khairul Munadi berkomitmen untuk terus mendorong pengenalan seni dan budaya Indonesia ke sekolah-sekolah di Inggris serta Irlandia. 

“Semoga ke depan program ini bisa menjangkau lebih banyak sekolah di seantero Inggris dan Irlandia,” tuturnya.