Penjualan meningkat, Hermés berikan karyawannya bonus tahunan Rp65 juta
Hermés akan memberikan bonus tahunan sebesar €4,000 atau sekitar Rp65 juta kepada seluruh pegawainya sebanyak 19.700 orang lantaran tengah peningkatan penjualan dan pendapatannya.
Melansir Business of Fashion (20/2), pada kuartal keempat lalu (Q4), penjualan jenama mewah asal Perancis itu berhasil mengalami peningkatan hingga 23% year-on-year (YoY).
Sementara itu, pendapatan tahunannya meningkat hingga 29% dari tahun lalu menjadi €11,6 miliar atau sekitar Rp190 triliun.
Hal tersebut menjadikan jenama yang terkenal akan produk-produk yang terbuat dari kulit itu mendapatkan kembali posisinya sebagai merek fesyen ketiga terbesar setelah Louis Vuitton dan Chanel.
Pasalnya, mengutip The Straits Times (17/2), tahun lalu, perusahaan yang memproduksi tas ikonik Birkin itu hanya mencatat penjualan sebesar €8.98 miliar atau sekitar Rp145 triliun.
Di samping itu, tahun ini, Hermés juga melaporkan laba bersih senilai €3,4 miliar atau sekitar Rp55 triliun.
Adapun peningkatan penjualan yang dilaporkan banyak berasal dari wilayah Asia Pasifik, tidak termasuk Jepang, yakni melonjak sekitar 25%.
Dalam sebuah rapat pertemuan bersama analis pada Jumat (17/2) lalu, CEO Hermés Axel Dumas mempresentasikan bonus akhir tahun itu sekaligus rencana untuk menjaga perekrutan dengan dua manufaktur baru di Perancis.
Baca juga: Hermes menang dalam gugatan merek dagang terkait tas MetaBirkins milik Mason Rothschild
Hermés juga akan naikan gaji karyawan
Tahun 2022 lalu, grup Hermés merekrut sebanyak 2.100 pegawai ke pegawai globalnya.
Kemudian, bersamaan dengan bonus tahunan itu, Fashion United melaporkan bahwa Hermés juga akan menaikan gaji karyawannya hingga 6%.
Akan tetapi, di tengah-tengah rekor pendapatan tersebut, Hérmes harus membayar sekitar €1,4 miliar atau Rp22,7 triliun kepada para investornya melalui dividen €13 atau sekitar Rp210.000 per saham.
Di mana mana jumlah itu naik 63% jika dibandingkan dengan dividen €8 atau sekitar Rp130.000 tahun lalu.
Dengan keluarga Hermés sebagai pemegang mayoritas saham, yakni sekitar 66%, salah satu investor industri yang akan diuntungkan ialah keluarga Arnault yang merupakan pemilik LVMH.