Digelar 8 hari, JAFF ke-19 hadirkan 180 film dari 25 negara
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) akan kembali diselenggarakan untuk ke-19 kalinya selama delapan hari pada 30 November sampai 7 Desember mendatang.
Tahun ini, JAFF mengangkat tema “Metanoia” untuk menggambarkan transformasi berkelanjutan sinema Asia dalam mencapai keunggulan di tengah berbagai tantangan global.
“Tahun ini kita memilih tema tersebut untuk mencerminkan perubahan pikiran terhadap apa yang telah kita lakukan, perubahan pikiran terhadap sinema itu sendiri. Seperti JAFF yang pada awalnya hadir berbasis komunitas dan tidak berpikir bisa berdampak sebesar ini terhadap industri film,” ujar Direktur JAFF Ifa Isfansyah dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Jumat (8/11).
Demi memberikan warna baru dengan keragaman yang makin meriah di JAFF19, total akan ada 180 film terkurasi dari 25 negara Asia Pasifik yang ditayangkan dalam program kompetisi dan non-kompetisi.
Selain itu, sebanyak 12 film panjang telah terpilih berkompetisi di program Main Competition untuk memperebutkan Golden dan Silver Hanoman Awards, termasuk film “Viet and Nam” karya sutradara Vietnam Truong Minh Quy yang sebelumnya masuk seleksi kompetisi Un Certain Regard Cannes 2024.
Sedangkan di kompetisi film pendek Light of Asia, terdapat 18 film yang akan memperebutkan Blencong Awards.
Program NETPAC Awards akan kembali hadir sebagai ajang memberikan apresiasi bagi sutradara yang menampilkan karya film panjang pertama dan keduanya.
Selain film-film dari luar negeri, JAFF19 juga akan memutar perdana publik film-film Indonesia yang banyak dinantikan, seperti “Crocodile Tears” yang merupakan debut film panjang sutradara Tumpal Tampubolon yang tayang perdana di Toronto International Film Festival 2024.
Selain itu, ada pula “Tale of the Land”, film panjang sutradara Loeloe Hendra yang meraih penghargaan FIPRESCI Award di Busan International Film Festival 2024.
Menariknya, kedua film tersebut akan berkompetisi di program Main Competition bersama film lainnya.
Adapun “Mungkin Kita Perlu Waktu” dari Teddy Soeriaatmadja dan “Cinta Tak Seindah Drama Korea” dari sutradara sekaligus penulis naskah Meira Anastasia yang menjadi dua dari enam film yang akan berkompetisi di Indonesian Screen Awards.
Tak ketinggalan, selain film-film yang dikompetisikan, JAFF19 juga menayangkan sederet film-film terbaik dalam program Asian Perspectives, Indonesian Film Showcase, dan Emerging.
Baca juga: Jakarta Film Week 2024 berakhir, ditutup dengan pemutaran closing film “Don’t Cry, Butterfly”
Dimeriahkan dengan program baru dan keseruan lain!
JAFF19 juga makin istimewa karena menjadi edisi pertama yang menghadirkan program baru JAFF Market, yang merupakan film market pertama di Indonesia.
Program ini akan berlangsung pada 3-5 Desember 2024 dan menjadi wadah serta sarana berjejaring bagi seluruh ekosistem perfilman Indonesia.
“Kami memberanikan diri menghadirkan ruang dan kesempatan terbuka untuk mengumpulkan setiap elemen dari ekosistem perfilman untuk hadir di JAFF Market. Program ini adalah sebuah penanda bahwa pertumbuhan industri film Indonesia sudah menarik perhatian berbagai pihak,” terang Direktur JAFF Market Linda Gozali dalam kesempatan sama.
JAFF Market menghadirkan sekitar 100 exhibitor dari ekosistem perfilman yang akan memamerkan karyanya.
Linda kemudian melanjutkan, “Ini adalah sebuah tempat untuk berjejaring dan kolaborasi apa yang bisa dilakukan ke depannya, ide baru, film apa yang sudah ada sebelumnya.”
Selain program penayangan dan JAFF Market, JAFF19 masih memiliki sederet program seru lainnya.
Termasuk salah satunya ialah program kolaboratif REEL LIFE Film Camp, sebuah rangkaian pelatihan yang dikuratori oleh Netflix bersama para ahli industri.
Bertujuan mendorong pengembangan bakat talenta industri film Indonesia, para peserta terpilih akan mendapat kesempatan mengikuti Talent Day di JAFF Market dan terlibat dalam produksi film Netflix Original.
Program ini tak hanya terbuka bagi peserta, tapi juga pengunjung JAFF19 yang ingin melihat langsung proses pembuatan film original terbaru Netflix Indonesia, “The Shadow Strays”.
Akan hadir pula program Cinematic Concert yang akan menambah warna JAFF19. Program ini akan menghadirkan film “Samsara” dengan iringan musik live serta penampilan Sal Priadi dan Kunto Aji.
Jadwal lengkap seluruh program JAFF19 sendiri dan cara membeli tiket secara regular sudah dapat dilihat di akun Instagram @jaffjogja ataupun situs remi jaff-filmfest.org.
Tiket untuk acara ini dapat diakses di situs tersebut dan dibeli di TIX.ID mulai 20 November mendatang.
“JAFF19 dengan kehadiran JAFF Market akan menjadi pertumbuhan dan penanda dari banyaknya lahirnya kolaborasi dan inspirasi yang akan terus berkembang. Maka dari itu, kami mengundang semuanya untuk hadir di acara ini. Pastikan kamu jadi bagian dari kelahiran JAFF Market!,” tutup Linda.