Nusaé terbitkan buku “Harmonisasi/Harmonizing” karya Andi Rahmat
Biro desain Nusaé bekerja sama dengan Suburbia Project akan menerbitkan buku berjudul “Harmonisasi/Harmonizing” karya Andi Rahmat, Sabtu (1/11).
Buku yang menjelaskan secara detail implementasi nilai harmoni yang diterapkan Nusaé dalam setiap karyanya itu berfokus pada keterhubungan antara beragam hal dalam aspek desain terhadap lingkungan sekitar dan manusia yang terlibat di dalamnya.
Bagi Nusaé, harmonisasi adalah bagian dari proses eksplorasi yang melintasi batas disiplin, menyentuh ekonomi, lingkungan, dan kolaborasi.
Peluncuran buku “Harmonisasi/Harmonizing” merupakan babak baru dari pameran berjudul sama yang digelar untuk merayakan 10 tahun Nusaé pada 2024 lalu.
Melalui “Harmonisasi/Harmonizing”, Nusaé ingin membagikan nilai yang dirasa esensial bagi praktik desain hari ini dan diharapkan dapat menjadi katalis bagi pengembangan desain yang harmonis serta berkelanjutan di masa mendatang.
“Kami berharap buku ini dapat menjadi alat untuk menunjukkan nilai harmonisasi dalam studi kasus yang riil di industri desain di Indonesia yang semakin berkembang,” ujar Founder dan Principal Designer Nusaé Andi Rahmat, dalam siaran pers, Jumat (31/10).
Baca juga: Jakarta Doodle Fest Edisi Ke-3 hadirkan tema “Welcome Home, Doodlers!”
Rayakan peluncuran buku dengan pameran
Bertepatan dengan peluncuran buku “Harmonisasi/Harmonizing”, Nusaé turut mengajak para peminat desain untuk melihat langsung proses di balik layar buku tersebut melalui sebuah pameran.
Berjudul “In Continuum: Harmonisasi”, pameran yang terbuka untuk publik ini menampilkan perjalanan lahirnya sebuah buku, dari gagasan hingga menjadi kesatuan yang utuh sebagai bagian dari warisan desain Nusaé.
Pameran yang berlangsung pada 1-15 November 2025 di Kopimanyar, Bintaro, Jakarta Selatan ini turut menghadirkan rangkaian diskusi desain yang harapannya dapat menjadi ruang dialog antara pelaku, pengamat, dan peminat desain serta arsitektur.
Adapun buku “Harmonisasi/Harmonizing” dicetak dalam jumlah terbatas dan dapat dibeli mulai 1 November 2025 secara langsung di area pameran.
“Di dalam buku ini, gagasan harmonisasi diuraikan ke dalam beberapa pendekatan desain, yaitu membaur, adaptasi, kontras, berpadu, keserasian, dan kinetik. Pada masing-masing karya, dihadirkan karya-karya yang paling mencerminkan pendekatan tersebut,” demikian penjelasan singkat mengenai buku “Harmonisasi/Harmonizing”.
Sebagai informasi, Nusaé ialah studio di balik identitas visual Kabupaten Tubaba (Tulang Bawang Barat) di Lampung, pembaruan wajah rumah mode Peggy Hartanto, hingga konsep branding kedai kopi SAMAA di Tokyo, Jepang.
Melalui buku terbaru ini, harapannya Nusaé dapat memantik ide-ide baru tentang desain yang mempertimbangkan nilai keberlanjutan, juga kesadaran terhadap lingkungan yang lebih luas.