Pemegang saham Sritex pecat semua direksi dan komisaris
PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex memutuskan untuk memecat seluruh jajaran dewan direksi dan komisaris lama.
Keputusan diambil berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Sritex yang digelar pada Jumat (17/3) lalu dengan agenda perubahan susunan direksi dan dewan komisaris.
Rapat dihadiri oleh para pemegang saham yang mewakili 13.212.355.802 saham, yang mana seluruhnya memiliki hak suara sah, setara dengan 64,60% dari jumlah saham dengan hak suara yang dikeluarkan perseroan.
“Rapat menyetujui pemberhentian secara hormat seluruh dewan komisaris dan direksi yang lama,” demikian ringkasan risalah yang dilaporkan dalam keterbukaan Bursa Efek Indonesia, dikutip dari CNN Indonesia, Senin (27/3).
Adapun melansir CNBC Indonesia, keputusan pemecatan yang dilakukan usai adanya posisi kosong pasca kematian komisaris utama Susyana Lukminto itu diambil sebagai langkah lanjutan dari kesepakatan homologasi atas restrukturisasi yang diputuskan pengadilan pada 25 Januari 2022 lalu.
Baca juga: Baru 10 bulan menjabat, presiden Zoom Greg Tomb dipecat tanpa sebab
Deretan nama yang dicopot dari dewan direksi dan komisaris
Beberapa dewan komisaris dan direksi lama yang sepakat diberhentikan oleh para pemegang saham di antaranya adalah Megawati sebagai komisaris dan Sudjarwadi sebagai komisaris independen.
Iwan Setiawan Lukminto selaku direktur utama sekaligus wakil direktur utama menjadi sosok lain yang dipecat. Nama lainnya ialah Allan Moran Severino sebagai direktur keuangan dan Mira Christina Setiady sebagai direktur umum dan administrasi.
Kemudian ada Karunakaran Ramamoorthy sebagai direktur produksi, Eddy Prasetyo Salim sebagai direktur operasional, serta M. Nasir Tamama Tamimi sebagai direktur independen.
Di sisi lain, sejumlah nama yang dicopot tersebut masih akan tetap masuk ke dalam susunan dewan komisaris dan direksi baru. Hanya saja, dengan jabatan yang berbeda.
Daftar dewan komisaris dan direksi baru
Komisaris:
Komisaris utama: Iwan Setiawan
Komisaris: Megawati
Komisaris independen: Liem Konstantinus
Direksi:
Direktur utama: Iwan Kurniawan Lukminto
Direktur operasional: Mira Christina Setiady
Direktur keuangan: Welly Salam
Direktur umum: Supartodi
Direktur independen: Regina Lestari Busono
Direktur bisnis benang: Karunakaran Ramamoorthy
Direktur bisnis kain: Sandeep Kr Gautam
Direktur bisnis pakaian jadi: Teo Khek Thuan
Sebagai informasi, Sritex merupakan perusahaan tekstil yang telah lama terkenal. Namun, belum lama ini emiten tersebut diterpa oleh kondisi sulit yang membuatnya terlilit utang.
Bahkan per September 2022 lalu, total liabilitas Sritex telah mencapai $1,6 miliar atau sekitar Rp24,66 triliun, didominasi oleh utang berbunga seperti utang bank dan obligasi.