Kantor pusat SM Entertainment digerebek regulator keuangan Korsel
Regulator keuangan Korea Selatan menggeledah kantor pusat SM Entertainment Co. pada Selasa (18/4) atas kecurigaan terhadap raksasa teknologi Korea Selatan Kakao Corp.
Pasalnya, menurut seorang sumber dari regulator, Kakao diduga melakukan manipulasi harga saham dalam proses mengakuisisi saham salah satu agensi K-pop terbesar itu.
Melansir Yonhap News Agency, Layanan Pengawasan Keuangan (FFS) telah menginvestigasi tuduhan tersebut setelah Hybe, agensi kompetitor SM Entertainment di balik grup ternama BTS, mengajukan petisi untuk menyelidiki kasus tersebut dengan FFS pada Februari lalu.
Hybe merupakan saingan Kakao dalam hal mengambil alih hak untuk mengelola SM Entertainment yang menaungi EXO, Aespa, hingga NCT.
Baca juga: Ditinggal Lee Soo-man, SM Entertainment tersandung skandal korupsi internal
Awal mula penyelidikan oleh FFS
Sebagaimana diwartakan pada Maret lalu, Kakao berhasil memenangkan pertarungan dengan memperoleh 40% saham SM, menjadikannya sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan itu.
Pada Februari, Hybe menuduh Kakao memanipulasi harga saham SM Entertainment melalui perusahaan lain untuk mencegah Hybe melakukan penawaran agar bisa mendapatkan lebih banyak saham.
Hybe pun sebelumnya telah membeli sebanyak 14,8% saham SM Entertainment dari pendiri SM Lee Soo-man.
Namun, pengambilalihan perusahaan dihentikan usai kesepakatan SM dengan Kakao beberapa hari setelah penawaran tender Kakao dimulai pada 7 Maret.
Kemudian awal bulan ini, FSS juga menggerebek kantor Kakao dan unit hiburannya, Kakao Entertainment Corp., sebagai bagian dari penyelidikan.
Artis SM Entertainment bergabung dengan Weverse
Di tengah gesekan yang terjadi, pada Senin (17/4), platform fandom Hybe Weverse mengumumkan bahwa 12 artis solo dan grup dari SM akan beralih dari platform komunitas penggemar Kwangya Club untuk bergabung dan membuka komunitas mereka di platform tersebut pada September 2023.
Kerja sama dengan Weverse sendiri merupakan bagian dari kesepakatan yang telah disetujui oleh SM Entertainment, Kakao, dan Hybe ketika Hybe setuju untuk menerima penawaran harga saham lebih tinggi Kakao.
Dikutip dari Variety, Weverse merupakan platform di mana penggemar dapat berinteraksi dengan idola mereka dan penggemar lain, mengunggah konten multimedia, serta berbelanja album hingga merchandise.
Hybe mengatakan, Weverse saat ini tersedia di 245 negara dan wilayah, serta diprediksi telah memiliki 65 juta pelanggan.
Lebih jauh, Hybe telah menikmati peningkatan harga saham, yakni sebesar 37% pada Maret lalu. Berdasarkan laporan dari media keuangan Korea, investor dan institusi luar negeri telah menjadi pembeli saham tersebut.