Tampilkan 12 sanggar tari Bedhaya, Festival Bedhayan 2023 sukses digelar
Laskar Indonesia Pusaka bekerja sama dengan Swargaloka dan OhmmYogya kembali perkenalkan tari Bedhaya lewat Festival Bedhayan ketiga, pada 13-14 Mei 2023 kemarin.
Acara yang diselenggarakan di OhmmYogya, Sleman, Yogyakarta itu bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional.
Selain itu, acara ini juga sebagai bentuk upaya untuk mempopulerkan karya sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia demi membangun karakter bangsa dan melestarikan budaya Indonesia.
Seperti namanya, lewat Festival Bedhayan III, diperkenalkan pula salah satu pusaka kerajaan Jawa terdahulu, yakni tari Bedhaya yang memiliki makna tersendiri.
Baca juga: Reog Ponorogo dan warisan budaya yang kerap kali diklaim negara lain
Hadirkan 12 sanggar tari dan lokakarya
Selama dua hari di akhir pekan kemarin, Festival Bedhayan III menampilkan 12 sanggar tari dan sembilan akademisi seni tari, serta pengamat budaya.
Berikut daftar ke-12 peserta grup tari yang sukses meramaikan festival tahun ini dengan tari pengembangan Bedhayan versi baru, diiringi oleh kelompok karawitan dan gamelan dari Solo:
Swargaloka menampilkan Bedhayan “Angger-angger Sewelas”
Jaya Suprana School of Performing Arts (JSSPArts) menampilkan Bedhayan “Bumi Pratiwi”
Ohmm Adyasa Abirupa menampilkan Bedhayan “Asthadikpalaka”
Jurusan Tari ISI Yogyakarta menampilkan Bedhayan “Kusumaningtyas”
The Ary Suta Center Dance Academy menampilkan Bedhayan “Ajanggayung”
Wulangreh Omah Budaya menampilkan Bedhayan “Wulangreh”
Gladhi Beksan Fakultas Kedokteran (GBFK) UNS menampilkan Bedhaya “Mangesti Luhur”
Mitra Tari Hadiprana menampilkan Bedhaya “Bedah Madiun”
Sekar Putri menampilkan Bedhaya “Kirana Ratih”
Purwakanthi menampilkan Bedhaya “Pangkur”
Guntur Mataram menampilkan Bedhayan “Babat Alas Nangka Doyong”
Santi Budaya “Hayuwerdhi” menampilkan Bedhaya “Murbeng Rat”
Selain diramaikan beragam tarian Bedhaya, acara ini juga dimeriahkan dengan kehadiran para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menawarkan berbagai produk lokal, mulai dari wastra, aksesori, hingga aneka jajanan tradisional.
Tidak hanya itu, kedua bintang tamu Paduan Suara Armonia dan Komunitas Perempuan Menari turut memeriahkan rangkaian Festival Bedhayan 2023.
Tak ketinggalan, terdapat pula lokakarya (workshop) bertajuk “Filosofi dan Irama” yang menghadirkan para pemateri dan akademisi seni tari untuk berbagi ilmu dengan mempelajari filosofi serta irama dari tari Bedhaya.
Sekilas tentang Festival Bedhayan
Festival Bedhayan pertama kali digelar pada 2018 silam dan berhasil mendapatkan sambutan positif dari kalangan komunitas pecinta seni budaya dan sanggar seni.
Festival ini kemudian digelar lagi setahun setelahnya pada 2019 lalu, tetapi sempat terhenti karena pandemi Covid-19 sampai akhirnya kembali diadakan tahun ini.
Salah satu hal paling menarik dari acara ini ialah keberagaman tema tari yang disajikan oleh masing-masing komunitas yang menjadi peserta.
Beberapa di antaranya misalnya, tarian Bedhayan yang terlahir dari komposisi piano Jaya Suprana, yaitu “Tembang Alit”.
Lalu, ada pula Bedhayan “Astawaning Retno” yang menggambarkan sebuah perjuangan untuk mempertahankan dan Bedhayan “Legong Wilwatika” yang memadukan tarian Jawa serta Bali.
Bedhayan sendiri berasal dari kata Bedhoyo, nama dari tarian klasik Jawa yang ditarikan secara gemulai dan meditatif, mengandung berbagai makna spiritual.
Jika zaman dahulu tarian ini hanya hidup dan berkembang di kalangan keraton sebagai hasil inspirasi raja mengenai suatu peristiwa tertentu, sekarang tarian ini banyak dipelajari komunitas serta sanggar seni dengan tema cerita beragam.