Merek jam tangan Richemont bantah akan diakuisisi LVMH
Sejak awal tahun ini, beredar rumor tentang perusahaan konglomerat barang mewah terbesar di dunia LVMH yang akan mengambil alih merek jam tangan mewah Richemont.
Mengenai hal tersebut, jajaran eksekutif Richemont bahkan tidak memberikan keterangan apa pun tentang kesepakatan yang banyak dibahas di pameran dagang industri jam tangan dan perhiasan internasional Watches and Wonders yang digelar pada Maret-April lalu.
Namun, melansir WatchPro, Chairman sekaligus Pemegang Saham Pengendali Richemont Johann Rupert awal pekan ini dengan tegas membantah rumor akuisisi oleh LVMH.
Baca juga: Ariana Grande akuisisi kembali merek kecantikannya, R.e.m Beauty, senilai $15 juta
Rupert tegaskan Richemont tidak dijual
Dalam sebuah konferensi panggilan bersama jurnalis dan analis, Rupert mengatakan bahwa Richemont tidak dijual. Ia menanggapi rumor pengambilalihan oleh LVMH sebagai berita yang salah.
Pasalnya, mengutip Business of Fashion, grup perusahaan Richemont berada di posisi yang baik untuk memenuhi permintaan yang kuat.
Hal itu pun didorong peningkatan penjualan di Tiongkok yang berangsur pulih pasca pandemi COVID-19.
Meskipun menurut Rupert, konsumen di Tiongkok saat ini menjadi lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang, sehingga perusahaan tidak mengharapkan permintaan pasar di sana untuk pulih sekuat permintaan di Amerika Serikat (AS).
“Merek dengan kekuatan harga yang kuat (strong pricing) kemungkinan besar akan muncul sebagai pemenang dalam beberapa bulan mendatang,” ujar Analis di Vontobel Jean-Philippe Bertschy.
Menurutnya, “Richemont memiliki posisi yang sangat baik dengan Cartier, Van Cleef & Arpels, atau Vacheron Constantin. Richemont memiliki segalanya untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas.”
Adapun menanggapi kabar akuisisi ini, LVMH sendiri mengatakan pihaknya menghormati keputusan Richemont.
“Kami terus berbincang (dengan Richemont) dan saling menghormati kemandirian satu sama lain,” ujar Chairman LVMH Bernard Arnault.
Lebih jauh, Rupert juga menyinggung tentang diskusi penjualan perusahaan ke Kering SA yang tidak menghasilkan apa pun dua tahun lalu.
Laporan keuangan Richemont
Richemont, perusahaan barang mewah asal Swiss, melaporkan peningkatan penjualan hingga 14% dengan nilai tukar konstan menjadi €20 miliar atau Rp321,8 triliun pada 2022-2023.
Sementara itu, Buccellati, Cartier, dan Van Cleef & Arpels yang masih berada di bawah grup Richemont mencatat peningkatan penjualan sebesar 16% menjadi €13.4 miliar atau Rp215,6 triliun dengan keuntungan operasional mencapai €4,7 miliar atau Rp75,6 triliun.
Tidak hanya itu, merek jam tangan Richemont mengalami peningkatan penjualan 8% dengan pendapatan gabungan sebesar €3,9 miliar atau Rp62,7 triliun.
Salah satunya ialah Vacheron Constantin yang mencatatkan penjualan hingga €1 miliar atau Rp16 triliun.
Penjualan itu pun menjadikannya salah satu merek jam tangan Richemont yang bergabung dengan merek-merek miliarder, seperti Rolex, Cartier, Omega, Patek Philippe, Audemars Piguet, Richard Mille, dan Longines.
Sebagai informasi tambahan, merek spesialis arloji Richemont, Watchfinder, telah dipindahkan ke grup Aksesori dan Fesyen bersama Montblanc dan Chloé.