Jovial da Lopez & Andovi da Lopez kembali persembahkan Polarisasi Musikal Leg 2!
Polarisasi Musikal yang diproduseri dan disutradarai oleh Jovial da Lopez dan Andovi da Lopez akan kembali digelar selama empat hari pada 10-13 Oktober di Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM).
Sebelumnya, drama musikal ini perdana digelar pada Februari lalu dengan jumlah penonton sebanyak lebih dari 5.000 orang selama tiga hari pementasannya.
Kali ini, teater musikal tersebut kembali dengan judul “Polarisasi Musikal (Rerun): Mempertanyakan Batasan Dunia Maya dan Kehidupan Nyata” untuk menyuguhkan sudut pandang mendalam tentang penggunaan kecerdasan buatan dan peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi kebisingan informasi dan distorsi di dunia maya.
Pementasan ini masih akan mengangkat kisah lima mahasiswa yang tengah menjalankan tugas kuliah untuk membawa perubahan lingkungan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Seperti tema yang diusung, musikal ini menyorot kecanggihan AI untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan di skala yang lebih besar.
“Setelah Leg 1, banyak respons positif dan tadinya kita mau lanjut di minggu kedua, tapi karena sudah masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu), kita batalkan dan akhirnya baru bisa melanjutkan sekarang dengan momen menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada),” ujar Jovial dalam konferensi pers Polarisasi Musikal Leg 2, Selasa (24/9), di TIM.
Baca juga: Industri teater musikal Indonesia kembali bangkit, tapi…
Janjikan pertunjukan yang lebih spektakuler!
Meskipun secara garis besar memiliki alur cerita yang sama dari pementasan sebelumnya, “Polarisasi Musikal (Rerun)” menjanjikan penonton pengalaman pertunjukan yang benar-benar berbeda.
Pasalnya, teater musikal ini memperkenalkan penambahan karakter yang lebih beragam, memperkuat plot, dan memberikan dimensi baru dalam interaksi antar tokoh.
Terdapat pula sejumlah lagu baru dan peningkatan visual yang lebih memukau, dengan tata cahaya, video mapping, dan set panggung lebih dinamis agar lebih imersif.
“Kita melakukan perbaikan pada kekurangan-kekurangan di semua elemen pada pementasan pertama, mulai dari koreografi, penyutradaraan, musik, akting, dan sebagainya. Jadi ini adalah Polarisasi reupdated dan reimagined,” tutur Jovial.
“Cast dan karakter baru juga menjadi pembeda lain antara Leg 1 & Leg 2. Jadi ada penambahan karakter yang lebih beragam untuk memperkuat plot dan memberikan dimensi baru dalam interaksi antar tokoh,” tambah Produser Polarisasi Musikal Kezia Aletheia dalam kesempatan sama.
Harapannya, para penonton dapat berefleksi tentang bagaimana dunia maya memengaruhi hubungan sosial dan politik di kehidupan nyata.
Teater musikal ini juga akan berkolaborasi dengan para seniman muda berbakat untuk menyajikan musikal yang edukatif, menghibur, dan relevan dengan situasi sosial-politik terkini.
Tak ketinggalan, berbagai candaan dan sindiran yang berbeda dari sebelumnya, agar lebih relevan dengan kondisi saat ini.
Sebagaimana diucapkan oleh Andovi, “Dan tentunya ada banyak jokes tambahan yang kami masukkan ke dalam versi terbaru ini. Tapi tema utamanya tetap polarisasi. Kami ingin menyampaikan bahwa demokrasi di Indonesia itu masih gelap.”
“Polarisasi Musikal (Rerun): Mempertanyakan Batasan Dunia Maya dan Kehidupan Nyata” sendiri akan dipentaskan sebanyak enam kali selama empat hari penyelenggaraannya.
Tiket untuk menyaksikan pertunjukan ini pun sudah dapat dibeli melalui situs resmi Artatix. Informasi lebih lanjut mengenai Polarisasi Musikal Leg 2 dapat dilihat di akun Instagram @polarisasimusikal, ya!