Aktris “Succession” Sarah Snook akan perankan 26 karakter berbeda dalam satu pertunjukan
Bintang serial populer “Succession” Sarah Snook akan memerankan 26 karakter berbeda dalam sebuah pembukaan one-woman show di London, Inggris tahun depan.
Aktris asal Australia itu akan membintangi pertunjukan panggung yang diadaptasi dari novel karya Oscar Wilde bertajuk “The Picture of Dorian Gray” (1890).
Melansir BBC News, pertunjukan panggung tersebut akan menjadi penampilan pertama Snook di panggung London sejak debutnya pada 2016 sebagai lawan main Ralph Fiennes di The Master Builder.
Snook mengatakan kepada BBC News bahwa ide untuk memerankan banyak peran dalam satu waktu merupakan tantangan yang menggembirakan. Ia mengaku, “Saya tidak sabar untuk mencobanya.”
Baca juga: Pertunjukan teater dengan balutan komedi “Kuntilanak Mangga Dua” sukses hibur penikmat seni
Akan dibuka pada Januari 2024
Adapun pertunjukan panggung “The Picture of Dorian Gray” akan mulai dibuka pada 23 Januari 2024 mendatang di Theatre Royal Haymarket dan akan berlangsung selama hampir 12 minggu.
Sebelumnya, adaptasi drama panggung dari novel tersebut pernah ditampilkan di Australia, tetapi bukan dibintangi oleh Snook.
Menanggapi penampilannya di London nanti, Snook mengatakan, “Saya sangat senang dapat kembali ke atas panggung lagi, terlebih panggung di West End.”
“Membawa drama ini ke audiens internasional, ke teater yang tak akan diragukan oleh Oscar Wilde, benar-benar mendebarkan,” ungkapnya.
Produksi pementasan ini nantinya akan disutradarai Direktur Artistik Sydney Theatre Company Kip Williams yang sebelumnya juga menggarap produksi drama tersebut di Australia.
Lebih lanjut tentang karakter yang akan dibintangi Snook
Sama seperti produksi di Australia, “The Picture of Dorian Gray” akan menampilkan rangkaian koleksi kamera di atas panggung dan layar video yang membantu karakter-karakternya menjadi “hidup”.
Terlepas dari itu semua, akan ada pula fitur produksi pra-rekaman dan Snook yang akan memainkan sebagian besar karakter secara langsung setiap malam.
Sebagai informasi, “The Picture of Dorian Gray” mengangkat tema tentang moralitas, narsisme, dan kepolosan. Novel orisinalnya menceritakan seorang pemuda yang menjual jiwanya agar bisa tetap awet muda dan cantik.
Karakter utama protagonis dalam cerita ini membuat kesepakatan agar tubuhnya tetap muda, sementara itu sebuah lukisan potret dirinya yang mewakili jiwanya, terus bertumbuh menjadi tua.
Gray mulai melakukan serangkaian tindakan bejat yang terus mengubah potret tersebut menjadi makin mengerikan.
Bagian ini merepresentasikan sebagai pengingat bahwa tindakan jahat berdampak pada jiwanya. Pada akhirnya, Gray mulai mempertanyakan sumber keindahan dalam hidupnya.
“Kisah moralitas, kepolosan, narsisme, dan konsekuensi ini akan sangat menarik untuk dibuat ulang untuk penonton baru,” terang Snook.