Justin Bieber resmi jual hak atas 290 lagunya senilai $200 juta kepada Hipgnosis
Penyanyi Justin Bieber telah resmi menjual seluruh hak atas musiknya, termasuk royalti rekaman masternya, kepada Hipgnosis Songs Capital senilai lebih dari $200 juta (sekitar Rp3 triliun).
Sebelumnya, dugaan adanya kesepakatan antara Bieber dengan perusahaan yang didukung oleh Blackstone tersebut telah beredar di sejumlah media global sejak Desember tahun lalu.
Melansir Variety (24/1), akuisisi katalog musik pelantun “Favorite Girl” ini dilakukan Hipgnosis Songs Capital bersama Hipgnosis Song Management.
Sedangkan, representatif pihak Justin Bieber adalah Scooter Braun di Hybe America, David Bolno di NKSFB, serta Aaron Rosenberg dan Audrey Benoualid di Myman Greenspan Fox Rosenberg Mobasser Younger & Light, dan Michael Rhodes di Cooley.
Meskipun begitu, lagu-lagu Bieber akan tetap dikelola Universal Music dan hasil rekamannya terus menjadi milik Universal Music Group (UMG), dikutip dari Billboard (24/1).
Baca juga: Pemilik lisensi Justin Bieber konfirmasi H&M punya hak atas merchandise-nya
Kesepakatan industri terbesar bagi musisi segenerasi Bieber
Menurut Billboard, kesepakatan yang bernilai triliunan rupiah ini menjadi akuisisi hak musik terbesar bagi musisi segenerasi Justin Bieber.
Betapa tidak, Hipgnosis Songs Capital akan memegang seluruh hak dari 290 judul lagu dalam katalog Bieber yang diproduksi hingga 31 Desember 2021, termasuk dengan album terbaru Bieber, “Justice”.
Merespons hal ini, pendiri dan CEO Hipgnosis Song Management Merck Mercuriadis mengatakan, “Dampak Justin Bieber terhadap budaya global dalam 14 tahun terakhir ini sangat luar biasa.”
Sebagai informasi, katalog yang diakuisisi sebenarnya mencakup karya penyanyi “Love Yourself” selama 15 tahun berkarier.
“Akuisisi ini masuk ke dalam kesepakatan terbesar yang pernah dilakukan musisi di bawah usia 70 tahun, begitulah kekuatan katalog luar biasa ini,” lanjutnya.
Pasalnya, menurut Merck, seluruh produksi musik Bieber telah merangkul hampir 82 juta pendengar tiap bulannya. Bahkan, jumlah pemutaran di Spotify sendiri sudah mencapai sekitar 30 miliar.
“Scooter Braun telah membantunya membangun katalog luar biasa ini, dan dengan senang hati kami menyambut Justin serta lagu dan rekamannya ke dalam keluarga Hipgnosis,” pungkasnya.
Selain Bieber, Hipgnosis telah akuisisi katalog musisi lain
Meski akuisisi katalog Bieber jadi kesepakatan terbesar Hipgnosis, perusahaan itu telah mengambil langkah yang sama untuk musik Justin Timberlake pada awal tahun 2022.
Timberlake menjual katalognya seharga sekitar $100 juta (sekitar Rp1,5 triliun) kepada Hipgnosis.
Perusahaan itu juga telah mengakuisisi katalog penyanyi sekaligus penulis lagu legendaris Leonard Cohen, termasuk lagu-lagu klasiknya yang berusia lebih dari 50 tahun.
Selain dua nama yang disebut, akuisisi juga dilakukan terhadap sederet musisi lainnya, sebut saja Nile Rodgers, Kenny Chesney, Neil Young, dan Nelly Furtado.
Sebagai informasi, pasar jual beli katalog telah meningkat dalam sekitar dua tahun terakhir sejak 2020.