Seni rupa dua dimensi: Pengertian dan medium karya drawing

Dalam seni rupa, terdapat beragam media berkarya yang memiliki kekhasan satu sama lain, tak terkecuali bagi karya berbentuk drawing (gambar). 

Secara garis besar, menurut Britannica, pengertian media seni rupa drawing merupakan goresan atau sapuan medium di atas permukaan, biasanya kertas, dengan menggunakan tinta, pensil grafit, kapur, arang, hingga krayon. Drawing menjadi salah satu media kreasi artistik mendasar yang menuangkan konsep, pemikiran, sikap, emosi, dan imajinasi dalam bentuk visual, simbol, bahkan abstrak, di atas sebuah permukaan. 

Penjelasan di atas mungkin terkesan mirip dengan pengertian lukisan, namun ada hal utama yang membedakannya. Ada karakter utama dari media drawing, di mana seniman tidak dapat menutupi jejak proses dari awal hingga akhir dalam produk akhir sebuah drawing. Ada jejak yang terekam dalam tiap sapuan tinta, maupun goresan cat, yang membekas di atas permukaannya.

Foto: Karya drawing pastel Mary Cassatt, “Mother Combing Sara’s Hair” | arthipo

Baca juga: Antara media dan medium seni rupa, ini penjelasan dan berbagai contohnya!

Drawing bukan sekadar sketsa

Drawing’ kerap diartikan sebagai ‘gambar’ yang biasanya dikaitkan dengan sebuah sketsa rancangan seniman membangun sebuah karya akhirnya, semisal lukisan. Meski drawing merupakan dasar dari seluruh bentuk media seni rupa, sebenarnya ia berdiri mandiri sebagai sebuah bentuk media yang unik.

Terpisahnya drawing sebagai media seni rupa dua dimensi yang unik ternyata terpengaruh oleh perkembangan abad ke-14. Hal itu terjadi ketika drawing menjadi metode berkarya yang lebih konseptual dan juga memberi kesempatan bagi seniman untuk mengolah berbagai macam medium.

Drawing yang otonom atau independen, menjadi tujuan akhir proses artistik seniman, ciri utamanya adalah struktur dan proses eksekusi seniman yang detailnya terekam jelas dalam drawing. Alhasil, menjadi cukup menantang untuk membuat ulang karya seni rupa dua dimensi ini, karena dalam tiap karya drawing ada sentuhan personal seniman yang sulit digantikan.

Meskipun begitu, drawing dapat dibuat dengan dua metode yang berbeda, seperti karya seni rupa lainnya. Pertama, adalah karya dengan gambaran sketsa awal yang dirinci setelahnya. Sedangkan yang kedua adalah yang disebut Britannica sebagai ‘free beginning’ (awal bebas), yang lebih ekspresif dan dibangun secara perlahan menjadi satu kesatuan karya. 

Foto: Drawing krayon Vincent van Gogh, “The Zouve” (1888) | THE MET

Baca juga: Seni rupa dua dimensi: pengertian, medium, dan jenis lukisan

Contoh medium drawing

1. Arang (charcoal)

Arang, residu berisi karbon dari pembakaran kayu, kerap dijadikan alat gambar terutama bagi sketsa sebuah mural, panel, hingga lukisan dari masa ke masa. Alat gambar satu ini memberi kesempatan bagi seniman untuk menghasilkan garis setipis rambut, juga menciptakan bidang berwarna hitam tebal yang merata. Arang memiliki daya rekat yang rendah, sehingga mudah terhapus dan harus dilindungi semprotan fiksatif yang membuat pigmennya tetap menempel.

Seiring perkembangan medium drawing satu ini, begitu banyak jenis arang yang bisa digunakan. Seperti arang yang dicampur dengan minyak seperti linseed yang menghadirkan kepadatan warna hitam yang mendalam. 

2. Kapur

Seperti arang, kapur awalnya kerap digunakan untuk membuat sketsa. Namun, medium drawing satu ini berkembang menjadi alat ekspresi independen, menghasilkan drawing kapur. Kapur kerap digunakan dalam drawing potret figur, untuk menghasilkan efek bayangan. Di sisi lain, kapur juga digunakan untuk gambar pemandangan, terutama oleh para seniman dalam perkembangan seni Belanda.

Gambar menggunakan batu kapur alami telah ditemukan sejak akhir abad ke-15. Kemudian, batu kapur dikembangkan menjadi bentuk kapur yang dilumatkan, dicuci, serta dibentuk menjadi bentuk stik, diberi warna, dan menghasilkan kekhasan hasil goresan bertekstur halus.

Foto: Contoh alat dan bahan drawing metalpoint | THE MET

Baca juga: Kenalan dengan 3 seniman perempuan dunia dan karyanya!

3. Metalpoint

Metalpoint merupakan medium menyerupai pulpen dengan mata logam, yang ditorehkan pada lapisan cat dasar. Melansir THE MET, torehan yang biasanya dibuat di atas lembaran kertas bertekstur atau panel kayu ini menghasilkan tanda dengan tarikan garis yang khas.

Biasanya, lapisan cat dasar terbuat dari pencampuran lem, pigmen warna, dan kalsium karbonat, agar cat lebih tebal dan torehan logam bisa membekas. Namun, hari ini para seniman bisa langsung membeli kertas metalpoint dan permukaan metalpoint lainnya yang siap ditorehkan gambar.

4. Grafit (pensil)

Grafit, mineral bahan dasar pensil, mungkin menjadi salah satu medium drawing paling populer terutama bagi para pemula. Medium ini menghasilkan torehan mengkilap. Dengan memainkan tekanan dan kemiringan grafit, kita bisa menghasilkan gambar dengan ketebalan dan kedalaman yang beragam.

Melansir THE MET, medium ini telah digunakan di Eropa Tengah selama abad ke-16, meski baru populer pada akhir abad ke-18 menuju era seni rupa modern. Pada masa grafit semakin populer, seorang pelukis asal Prancis Nicholas-Jacques Conté (1755–1805) menemukan alternatif medium yang lebih murah dari grafit murni, yakni menggunakan perpaduan tanah liat dan grafit kualitas rendah yang kemudian dikenal sebagai pensil hingga hari ini.

5. Krayon

Krayon berwarna warni populer digunakan dalam karya drawing para seniman sejak akhir 1800-an. Medium ini memberi kesempatan bagi para perupa untuk menghasilkan gambar yang begitu pekat, jauh dibanding arang, bahkan grafit. Melansir Britannica, beberapa perupa seni rupa modern yang kerap menggunakannya adalah Gustav Klimt dan Picasso.