Mengenal 5 macam genre anime dan mangaka legendarisnya

Mengenal 5 macam genre anime.

Popularitas anime terus meningkat dari tahun ke tahun. Melansir dari The Anime Facts, kurang lebih 100 juta orang di dunia menonton genre anime yang beragam. Angka tersebut mengalami peningkatan semenjak memasuki masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan semua orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Menariknya lagi, menurut data dari Statista, pendapatan domestik animasi di Jepang mencapai angka Rp147 triliun pada tahun 2020. Tak hanya sampai di situ saja, pendapatan dari luar negeri pun angkanya lebih tinggi yaitu mencapai Rp148 triliun. Pendapatan ini terbagi-bagi dari segi merchandise, hiburan, hingga perfilman.

Melihat pendapatannya sebesar itu, maka tidak mengherankan kalau saat ini anime sudah menjamur hingga ke Indonesia. Banyak orang pun menikmati anime dengan genre tertentu. Bagi kamu yang belum familiar dengan anime maupun genre anime, mari kita bahas bersama-sama!


Apa itu anime dan genre anime?

Sebelum masuk ke genre anime, mari kita bahas tentang anime sejenak. Sebenarnya, anime itu apa, sih?

Menurut pengertiannya, anime adalah kata Jepang untuk “animasi”. Kata ini merupakan versi singkat dari frase ‘animēshon’ yang artinya gambar animasi. Sebelum istilah ini muncul, orang barat menyebut semua animasi dari Jepang sebagai “manga”.

Baca Juga: “Suzume” jadi anime pertama yang masuk Berlinale setelah “Spirited Away” 21 tahun lalu

Istilah manga masih terus digunakan sampai hari ini untuk menggambarkan buku komik dan novel grafis yang berasal dari Jepang. Meski seringkali disalahartikan sebagai sinonim, anime dan manga sebenarnya sangat berbeda.

Melansir Game Rant, anime juga memiliki perbedaan dengan kartun. Kartun mungkin akan lebih populer di kalangan anak-anak karena ceritanya yang dikemas untuk anak-anak, sedangkan anime menawarkan cerita yang lebih luas dan tak jarang ditujukan untuk anak-anak hingga orang dewasa.

Lalu, orang yang membuat manga disebut dengan mangaka, sedangkan orang yang membuat kartun disebut dengan animator. Popularitas manga yang semakin populer pun membuat banyak sekali manga yang diadaptasi ke anime hingga live action.

Karena itu, genre anime sangat beragam. Kamu mungkin sudah cukup familier dengan genre anime seperti shonen, seinen, isekai, dan lain-lain. Lalu, bagaimana dengan macam-macam genre anime lainnya?

Macam-macam genre anime dan mangaka legendarisnya

  • Shonen

One Piece genre anime shonen.

Shonen adalah salah satu genre anime yang sangat populer. Genre ini diproduksi untuk anak laki-laki yang berumur 12–18 tahun. Meski begitu, tak jarang banyak orang dewasa dan anak perempuan yang juga menikmati genre anime ini. Genre ini umumnya mengangkat seorang anak laki-laki sebagai jagoan utama yang berjuang untuk bisa mewujudkan keinginannya.

Anime shonen mencakup cukup banyak subgenre, mulai dari olahraga, fantasi, sci-fi, hingga horor, semuanya bisa dikemas dalam genre anime shonen. Berdasarkan daftar di My Anime List, beberapa anime shonen yang sangat populer, yaitu “Naruto” (2022), “Death Note” (2006), “Attack on Titan” (2013), “Demon Slayer” (2019), “One Piece” (1999), dan “Haikyuu!” (2015).

Salah satu mangaka legendaris untuk genre anime shonen adalah mangakaOne Piece”, Eiichiro Oda. Melansir Insider, Eiichiro Oda merupakan salah satu dari 15 author dengan penjualan terbaik dan bersanding dengan nama-nama besar seperti J.K Rowling, R.L. Stine, Stephen King, dan William Shakespeare.

Hal ini terbukti dengan diraihnya penghargaan Guinness World Record untuk “most copies published for the same comic book series by a single author” pada tahun 2015 yang mencatat “One Piece” telah terjual lebih dari 320.866.000 unit. Kemudian di tahun 2022, Eiichiro Oda kembali memecahkan rekornya sendiri dengan angka penjualan “One Piece” yang mencapai 516.500.000 unit.

  • Shoujo

Ao Haru Ride Blue Spring Ride genre anime shoujo

Berbeda dari shonen, shoujo adalah genre anime yang diperuntukkan untuk anak perempuan berusia 12–18 tahun. Genre anime shoujo lebih fokus memperlihatkan hubungan interpersonal dan romansa. Makanya tidak heran kalau romance seringkali menjadi plot utama dalam anime shoujo.

Selain romansa, anime shoujo mengandung setidaknya beberapa konten ringan, ceria, dan lucu. Kamu mungkin sudah familier dengan beberapa judul anime shoujo yang sangat terkenal, seperti “Cardcaptor Sakura” (1998), “Ao Haru Ride (Blue Spring Ride)” (2014), “Fruits Basket” (2001), “Kimi ni Todoke (From Me to You)” (2009), dan “Tonari no Kaibutsu-kun (My Little Monster)” (2012).

Baca Juga: Anime terbaru Sailor Starlights “Sailor Moon Cosmos” akan tayang Juni 2023

Salah satu mangaka shoujo yang sangat populer yaitu mangaka “Ao Haru Ride (Blue Spring Ride)”, Io Sakisaka. Perempuan asal Tokyo ini pertama kali memulai debutnya pada 1999. Sejak saat itu, ia banyak membuat manga shoujo yang diadaptasi ke anime dan live action seperti “Strobe Edge” dan “Love Me, Love Me Not”.

  • Seinen

Tokyo Ghoul genre anime seinen.

Secara teknis, genre anime seinen artinya “anime untuk laki-laki dewasa”. Dalam praktiknya, anime seinen diterjemahkan menjadi jenis anime yang dapat menggambarkan tingkat kekerasan dan seksualitas R-rated. Ceritanya pun lebih berani dan intens secara psikologis seperti membawa karakter anti-hero, penjahat, dan lainnya.

Crime, psychology horror, dark comedy, dan dark sci-fi merupakan subgenre yang bisa masuk ke dalam kategori seinen. Beberapa contoh anime seinen yang populer menurut My Anime List, yaitu “Tokyo Ghoul” (2014), “One Punch Man” (2015), “Bungou Stray Dogs” (2016), “Boku dake ga Inai Machi (Erased)” (2016), dan “Kiseijuu: Sei no Kakuritsu” (2014).

Seringkali muncul pertanyaan “Apakah perbedaan anime shounen dan seinen?”, karena keduanya sama-sama diperuntukan untuk anak laki-laki. Pertama, target audiensnya berbeda di mana shonen untuk anak laki-laki usia 12–18 tahun, sedangkan seinen untuk laki-laki usia antara 18–50 tahun. Lalu, plot seinen lebih kompleks dibandingkan shonen.

Mangaka anime seinen yang populer yaitu mangakaTokyo Ghoul”, Sui Ishida. Setelah meraih banyak kesuksesan lewat manganya tersebut, Sui Ishida berkesempatan untuk membuka pameran “Tokyo Ghoul” di Fukuoka Asian Art Museum pada 2021 lalu.

Pameran ini memperlihatkan lebih dari 700 gambar dari mangaTokyo Ghoul”. Menariknya lagi, pengunjung yang datang akan disambut dengan lagu-lagu yang menjadi soundtrack animenya sehingga pengalaman masuk ke dunia “Tokyo Ghoul” akan lebih terasa!

  • Josei

Yuri on Ice genre anime josei.

Jika seinen adalah genre anime yang dibuat untuk laki-laki dewasa, ada pula anime josei yang dibuat untuk perempuan dewasa. Anime josei seringkali berfokus pada kehidupan romansa dewasa, di mana romansa tersebut dikemas dengan lebih kompleks yang mungkin menyajikan patah hati, kekecewaan, kegembiraan, hingga humor yang membuat tertawa.

Karena itu, plot dan karakter dalam anime josei seringkali digambarkan dengan lebih realistis, agar bisa menunjukkan bagaimana kehidupan dengan lebih nyata. Menurut My Anime List, beberapa anime josei terbaik yaitu “Yuri!!! on Ice” (2016), “Shouwa Genroku Rakugo Shinjuu” (2016), “Usagi Drop (Bunny Drop)” (2011), “Only Yesterday” (1991), “Honey and Clover” (2005), dan “Gokusen” (2004).

Salah satu mangaka josei yang terkenal yaitu mangaka “Yuri!!! on Ice”, Mitsurou Kubo. Pada tahun 2017, “Yuri!!! on Ice” berhasil meraih delapan penghargaan 2017 Newtype Anime Awards untuk kategori Best TV Anime, Best Male Character, Best Mascot Character, Best Theme Song, Best Soundtrack, Best Director, Best Screenplay, Best Character Design.

Baca Juga: Pengembang “Arknights” desak Oldeus hentikan pelanggaran hak cipta dalam proyek gim NFT

  • Isekai

Inuyasha genre anime isekai.

Familier dengan istilah isekai? Isekai adalah genre anime yang akan membawa penonton masuk ke fantasi dunia baru. Genre ini umumnya memiliki kiasan plot yang tidak jauh dari seorang karakter utama yang merupakan orang biasa di dunia asli, kemudian berubah menjadi karakter yang luar biasa ketika pindah ke dunia baru, negeri fantasi–isekai.

Beberapa contoh anime isekai terbaik, yaitu “Re: Zero - Starting Life In Another World” (2016), “No Game No Life” (2014), “Inuyasha” (2000), “The Rising of the Shield Hero” (2019), “Knight's & Magic” (2017). Menariknya, anime isekai juga sangat dekat dengan genre anime mecha, yaitu anime yang bercerita tentang robot, seperti “Mobile Suit Gundam”.

Mangaka legendaris dari genre anime isekai yaitu Rumiko Takahashi, mangakaInuyasha”. Kesuksesannya telah membuatnya meraih banyak penghargaan. Tahun 2021 lalu, Rumiko Takahashi bahkan menjadi kreator dalam “Hall of Fame” yang diberikan oleh Harvey Awards.