Netflix bakal perketat aturan sharing password per Maret 2023
Netflix memperketat aturan sharing password dengan merincikan siapa saja pengguna yang bisa berbagi kata sandi akun, yakni mereka yang tinggal dalam satu rumah mulai Maret 2023 mendatang.
Melansir TechCrunch (1/2), layanan streaming tersebut dikabarkan akan menindak pengguna lainnya di luar itu. Sebelumnya, Netflix memang sudah pernah menyebutkan tentang rencana ini.
Nantinya, jika aturan tersebut sudah diterapkan, pelanggan harus membayar lebih mahal ketika menggunakan layanan streaming di luar rumah untuk waktu yang lama.
Bisa begitu karena raksasa streaming tersebut telah membagikan syarat dan ketentuan yang merincikan rencananya untuk mengontrol pengalaman menonton dalam satu rumah.
Pihak Netflix telah memperbarui halaman frequently asked question (FAQ) di negara-negara yang tengah mencoba menerapkan biaya langganan tambahan untuk sharing akun sejak tahun lalu.
Hal itu juga disampaikan oleh juru bicara Netflix Kumiko Hidaka dalam pernyataannya kepada The Verge.
“Kami meluncurkan Pelanggan Ekstra di Chili, Kosta Rika, dan Peru awal tahun lalu. Tapi Amerika Serikat (AS), dan negara lainnya tidak. Hal yang dapat kami konfirmasi sejauh ini adalah pada Q1 nanti, kami berencana untuk meluncurkan sharing berbayar secara lebih luas,” katanya, melansir The Verge (2/2).
Baca juga: Netflix cancel musim kedua serial animasi “Inside Job” karya Shion Takeuchi
Netflix akan melacak lokasi pengguna
Dalam ketentuannya, pengguna akan diminta untuk menentukan lokasi utama mereka melalui televisi (TV). Semua akun dan perangkat harus terhubung dengan Wi-Fi yang sama seperti TV tersebut.
“Lokasi utama ditentukan oleh TV yang masuk ke dalam akun dan terhubung dengan jaringan Wi-Fi. Semua perangkat lainnya yang masuk ke akun Anda di jaringan Wi-Fi tersebut akan terasosiasi dengan lokasi utama agar dapat menggunakan Netflix,” demikian bunyi keterangan Netflix.
Ketika pengguna tidak menentukan lokasi utama atau tidak memiliki TV, Netflix akan secara otomatis menentukan lokasi tersebut berdasarkan alamat IP, ID perangkat, dan aktivitasnya.
Selain itu, pengguna yang tinggal di satu rumah, tetapi ingin menggunakan Netflix di perangkat mereka sendiri, harus mengaktifkan aplikasi Netflix di rumah setidaknya setiap 31 hari.
“Untuk memastikan perangkat Anda terasosiasi dengan lokasi utama, hubungkan perangkat dengan Wi-Fi di lokasi tersebut, buka aplikasi atau situs Netflix, dan menonton sesuatu seperti film setidaknya sekali setiap 31 hari,” jelas Netflix di situsnya.
Lantas, bagaimana jika pelanggan bepergian?
Jika pelanggan itu menggunakan perangkat yang jarang digunakan di rumah kemudian membawa perangkat yang belum terhubung dengan jaringan di rumah saat bepergian dan ingin streaming di Netflix, maka pengguna itu bisa meminta pemegang akun utama untuk melakukan verifikasi perangkat.
Pemegang akun akan menerima kode yang dapat mereka berikan ke orang yang sedang bepergian tersebut.
Jika verifikasi berhasil, maka barulah ia bisa menonton Netflix selama tujuh hari ke depan tanpa biaya tambahan apa pun.
Di sisi lain, tidak dijelaskan apakah pengguna bisa meminta kode sementara berkali-kali secara berurutan.
Misalnya, pelajar yang lebih memilih meminta kode dari akun orang tuanya daripada membuat akun untuk berlangganan sendiri.
Perusahaan layanan streaming itu diketahui memang melakukan berbagai upaya untuk memperoleh pengguna yang melakukan pembayaran langsung di platformnya.
Pada November lalu, Netflix meluncurkan langganan dengan harga lebih murah, tetapi beriklan, senilai $6,99 atau Rp104.000 di AS, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Australia, Jepang, Korea, dan Brasil.
Lebih jauh, mereka juga meluncurkan alat yang bisa menghapus perangkat dari langganan bagi mereka yang berbagi profilnya untuk menghentikan sharing akun.
Upaya-upaya tersebut rupanya berhasil membawa lebih banyak pelanggan ke layanannya. Per kuartal empat lalu (Q4), Netflix berhasil melaporkan sebanyak 7,7 juta pelanggan baru.